Tinggal di Bukit Rawan Longsor

BANDUNG – Anggota Dewan Riset Daerah (DRD) Provinsi Jawa Barat, Ahli Kebencanaan, Dr Ir Adrin Tohari M Eng mengatakan, hujan dengan intensitas tinggi kemungkinan besar masih akan terjadi pada Januari sampai April.

Menurutnya, Jabar sangat rentan terhadap bencana longsor dan banjir, inipun bukan hanya sekedar banjir air biasa. Namun ditakutkan banjir yang disertai dengan lumpur seperti banjir bandang. Seperti yang terjadi di Kabupaten Bogor.

Kendati begitu, Anggota DRD Jabar dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) itu menyarankan perlu ada peningkatan kewaspadaan masyarakat yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah (Pemda).

Terutama kepada masyarakat yang tinggal di daerah rawan longsor yang sudah dikatakan oleh Badan Geologi itu harus diberikan edukasi dan pengetahuan bahwa mereka tinggal di daerah rawan longsor.

‘’Jadi ketika hujan lebat itu kriterianya diatas 100 milimeter perhari maka warga yang tinggal di daerah rawan bencana harus waspada,” ucap Adrin kepada Jabar Ekspres seusai pengukuhan DRD Jabar belum lama ini di Gedung Sate, Jumat (10/20).

Dia mengingatkan, ketika peluang terjadinya bencana tinggi. Masyarakat harus sudah mengevakuasi mandiri dari sejak dini tanpa harus menunggu perintah dari pemerintah setempat.

“Jadi memang itu penting dimana masyarakat punya semacam pelatihan untuk melakukan evakuasi mandiri dari sejak dini, maka kemudian mereka akan mempunyai suatu kewaspadaan ketika terjadi hujan yang sangat lebat di daerah tempat mereka tinggal terutama yang tinggal di daerah perbukitan ataupun sepanjang aliran sungai,” jelasnya.

Jadi sambungnya, itu yang sangat penting sekarang bagaimana memberikan pendidikan kewaspadaan kepada masyarakat terhadap adanya potensi bencana di daerah mereka tinggal.

Menurut Adrin, dalam memberikan edukasi kebencanaan masih ada waktu untuk mengurangi resiko bencana. Apalagi dilakukan dan kebutuhan momen yang sangat tepat, dengan kejadian bencana banjir bandang di Kabupaten Bogor dan juga bencana banjir di daerah daerah lainnya.

Adrin menambahkan, pemerintah daerah untuk bisa membangun sistem peringatan dini yang didukung oleh teklologi. Misalnya sistem peringatan dini bahaya longsor.

“Jadi dipasang itu alat alat yang mendeteksi kapan terjadinya longsor yang dihubungkan dengan adanya sirine, nanti sirine akan memberikan peringatan kepada masyarakat. Karena longsor itu biasa terjadi pada saat pagi hari pada saat masyarakat masih dalam kondisi tertidur nyenyak. Nah siapa yang membangunkan mereka kalau ada potensi ancaman longsor, ya tentu alat itu,” tambahnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan