Sementara itu, Wagub melakukan peninjaun posko bencana banjir. Pihaknya sangat berterimakasih kepada Bupati Bandung Barat yang sudah bertindak. Sehingga pasca banjir sudah dapat ditangani dengan baik.
Pemprov Jabar juga menyediakan logistik dan kosumsi untuk para korban yang berada di posko sesuai dengan kemampuan dan sesuai dengan yang dibutuhkan.
“Hari ini baru sembako yah, kemudian yang lainnya, termasuk juga dari pihak bupati sudah memberikan bantuan pakaian, tetapi ada permintaan untuk beribadah, seperti perangkat alat sholat, mukena, sajadah dan lainnya termasuk, perlengkapan wanita karena yang diberitakan katanya tidak ada perlengkapan wanita, dan seragam sekolah,” bebernya.
Terpisah, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Jawa Barat meluncurkan posko pengaduan terhadap warga terdampak proyek Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) usai menerima beberapa pengaduan warga.
Tercatat hingga saat ini, pengaduan yang masuk ke Walhi Jabar terkait warga terdampak proyek KCIC sebanyak 6 pengaduan. Dari berbagai daerah berbeda di Jawa Barat yang menjadi jalur proyek KCIC.
Direktur Eksekutif Walhi Jawa Barat, Meiki W. Paendong mengatakan tercatat 6 pengaduan yang diterima diantaranya dari Kota Bandung, Tegalluar Kabupaten Bandung, Cimahi, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, dan Padalarang.
Berbagai aduan dan permasalahan yang dialami warga terdampak diantaranya masalah konpensasi yang belum tuntas, pencemaran lingkungan hingga permasalah limbah.
“Nah kalau yang di padalarang itu terkait kompensasi sih, maksudnya lebih terkait ke masalah harga dan konflik sosial. Kalau yang di kabupaten purwakarta itu banyak, ada pencemaran, pencemaran sungai, bagaimana aktivitas pembuatan terowongan, di sana juga ada dibuat terowongan si daerah walini, mereka membuang limbah proyeknya itu ke anak sungai, yang bermuara ke citarum. Total pengaduan ke kami sampai saat ini ada 6 pengaduan, mewakili kabupaten kota itu tadi,” ujarnya. (mg1/yan)