Sukses Membawa Napoli Lolos 16 Besar, Carlo Ancelotti Dipecat

JAKARTA – Sosok Presiden Napoli Aurelio De Laurentiis memang kontroversial. Ia menjadi individu dibenci namun juga dipuja para penggemar klub Kota Naples, Italia tersebut. Tahun ini, tanpa alasan yang jelas, ia memotong 25 persen gaji pemainnya. Kebijakannya itu dimulai saat Partenopei-sebutan Napoli- menjalani tren positif dalam perebutan Serie A bersama, Juventus, Inter dan Lazio.

Kesuksesan Napoli menembus 16 besar Liga Champions ternyata belum cukup mengubah hati Aurelio De Laurentiis mempertahankan kursi pelatih Carlo Ancelotii. Pelatih dengan segudang pengalaman ini resmi diberhentikan secara sepihak alias dipecat usai Napoli menggulung wakil Belgia, Genk 4-0 di Laga Pamungkas Grup E Liga Champions.

Kurang dari 24 jam, Aurelio langsung mengumumkan eks allenatore AC Milan, Gennaro Gattuso sebagai pengganti Carlo Ancelotti yang baru dipecatnya. Pengumuman itu disampaikannya lewat akun Twitter.

”Selamat datang, Rino!” tulis De Laurentiis di akun Twitter miliknya, Rabu (11/12) atau Kamis (12/12) dini hari.

Dari pengakuannya, Rino-sapaan akrab Gennaro Gattuso- sebelum direkrut Napoli, ia telah menolak 18 tawaran pelatih dari sejumlah tim. Setelah enam bulan tanpa pekerjaan, eks gelandang bertahan AC Milan itu kembali ke Serie A untuk membantu Napoli ke posisi terhormatnya.

” Saya tak butuh banyak waktu untuk mempertimbangkan tawaran ini (melatih Napoli). Ini klub besar yang menjelma klub ternama di Italia dan Eropa selama bertahun-tahun,” kata Gattuso dikutip Football Italia.

Napoli merupakan klub keempat yang dilatih Gattuso. Sebelumnya ia pernah menangani Palermo, Pisa, klub asal Swiss, FC Sion, serta AC Milan

”Meski demkian saya sadar Napoli tengah melalui masa-masa sulit. Tapi saya yakin, para pemain akan sesuai dengan gaya sepak bola yang ingin saya mainkan,” sambungnya.

Gattuso akan melakoni debut saat Napoli menjamu Parma di San Paolo dalam partai lanjutan Serie A Italia. Rino mengisyaratkan akan menerapkan formasi 4-3-3 dengan dua winger dan satu targetman di depan dalam laga nanti. Berbeda dengan racikan Carlo Ancelotti yang selalu memakai formasi 4-4-2. Menurutnya, formasi miliknya bisa memberikan hujan gol ke kandang lawan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan