Sementara itu, berdasarkan data pada 2018 Sampai jumlah total lahan kritis di Jabar seluas Pihaknya menambahkan saat ini jumlah lahan kritis di wilayah Jabar berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mencapai 911.000 hektare. Sekitar 714.000 hektare lahan kritis di Jabar berada di luar kawasan hutan, sisanya di dalam kawasan hutan.
Sementara itu, Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan Wilayah Bandung Selatan, Pehutani Divisi Regional III Jawa Barat, Tedy Sumarto mengatakan, pada awal musim hujan kali ini, hulu Sungai Citarum akan ditanami 1,9 juta bibit pohon. Dalam waktu dekat, berbagai lokasi seperti Pangalengan, Ciparay, Ciwidey dan Banjaran juga akan dilakukan hal serupa.
Tedy menilai, memasuki musim hujan merupakan saat yang tepat untuk menanam pohon. Kalau menanam di musim kemarau, potensi matinya tinggi.
Tedy mengakui, di hulu Sungai Citarum masih terdapat lahan kritis yang hingga kini penghijauannya belum tuntas. Padahal, lahan yang pengelolaannya berada di Perhutani itu merupakan kawasan hutan lindung dengan jumlah total 43 ribu hektare. Selain rusak karena dirambah, lahan kritis inipun tercipta karena alih fungsi menjadi perkebunan.
“Sejak 2003, kita terus lakukan penghijauan kembali,” katanya.
Sebagai contoh, kata Tedy, di Situ Cisanti yang merupakan salah satu hulu Sungai Citarum, penanaman akan dilakukan di atas lahan seluas 1.850 hektare.
“Total di sana kawasan hutannya ada 6.000 hektare. Yang lainnya sudah bagus,” imbuhnya.
Jumlah ini akan lebih banyak karena Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pun menyiapkan 5,5 juta bibit pohon untuk ditanam di persemaian permanen.
“Di Bogor 1 juta, di Pelabuhan Ratu 1 juta, di Cimanggis Depok 1 juta, Jomin Purwakarta 1 juta, Garut 1 juta, di Kadipaten ada 500 ribu,” katanya. (mg1/yan)