NGAMPRAH– Sejumlah warga di Desa Kertajaya, Kecamatan Padalarang, menagih janji pihak manajemen Lotte Mart Grosir Padalarang yang saat ini resmi beroperasi.
Sebelum pembangunan rampung, pihak manajemen telah melakukan kesepakatan dengan Pemerintahan Desa (Pemdes) Kertajaya untuk membangun jembatan penyeberangan orang (JPO) tepat di depan Jalan Raya Padalarang.
Tokoh Masyarakat Desa Kertajaya, Ibrahim mempertanyakan kenapa managemen Lotte Mart justru malah meresmikan terlebih dahulu, sementara JPO belum dibangun.
Dia menilai pihak manajemen tak menepati janjinya hingga grosir terbesar diresmikan oleh Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna pada pekan lalu.
“Harusnya sebelum beroperasi itu, dibangun dulu jembatan penyeberangan. Tapi paktanya malah diresmikan dan sudah beroperasi sampai saat ini. Dengan adanya supermarket tersebut berdampak pada arus lalu lintas yang semakin padat,” sesal Ibrahim di Padalarang, Selasa (3/12).
Kekecewaan warga pun tak hanya terkait janji pembangunan jembatan penyeberangan saja, tapi juga namun masalah penyerapan tenaga kerja lokal. “Kami harapkan dengan adanya supermarket baru di sini, bisa menyerap tenaga kerja warga sekitar. Ini mana? Tidak ada warga kita yang dijadikan karyawan,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Kertajaya, Suherman membenarkan, sebelumnya Desa Kertajaya dijanjikan jembatan penyeberangan oleh manajemen Lotte Mart Grosir Padalarang. Menurutnya wajar warga mempertanyakan hal itu karena realisasinya memang belum ada.
“Jangankan dua janji itu, waktu peresmian saja Pemdes tidak diundang. Padahal sebelum membangun, kami sudah bicarakan di forum pada saat rapat di Pemda,” ujar Suherman.
Menanggapi kekecewaan warganya, Bupati Bandung Barat, Aa Umbara Sutisna mengatakan, hal tersebut tidak semestinya terjadi. Pihaknya langsung menginstruksikan Camat Padalarang dan leading sektor lainnya agar segera menindaklanjuti keluhan warga.
“Saya juga dapat pertanyaan dari warga tentang tenaga kerja yang mayoritas nonwarga setempat. Saya meminta agar manajemen Lotte Mart memperhatikan penyerapan tenaga kerja warga setempat,” kata Aa Umbara.
Pihaknya dengan tegas menekankan agar keberadaan perusahaan di wilayah KBB tidak hanya sekadar mencari keuntungan saja.
“Ya tolong dong perhatikan warga sekitarnya. Saya mau kalau ada perusahaan di Bandung Barat, harus ada manfaatnya juga buat warga sekitar. Kalau membandel, kami bisa cabut izinnya,” tandasnya. (drx)