Minta KNPI Tidak Terjebak Politik Praktis

SOREANG – Bupati Bandung Dadang M Naser meminta Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Bandung tidak terjebak pada aktivitas politik praktis. KNPI harus menjadi penyeimbang pemerintah dalam mengisi pembangunan di Kabupaten Bandung.

“Saya sampaikan KNPI tidak politis dulu, tapi perkuat du­lu ekonomi sosialnya. Kalau­pun berpolitik, KNPI itu harus high tingkat tinggi, tidak bo­leh politik praktis. Seperti mengktisi kebijakan peme­rintah yang salah, kebijakan yang tidak pro kepentingan rakyat. Jangan karena bupa­tinya saya jadi enggak berani mengkritisi,” kata Dadang, usai membuka Musda KNPI Kabupaten Bandung ke XIV di Soreang, Senin (18/11).

Menurut Dadang, selama ini KNPI Kabupaten Bandu­ng bisa memainkan peran dan memempatkan diri se­bagai mitra strategis peme­rintah. Termasuk mengkri­tisi kebijakan pemerintah daerah yang dipimpinnya. Begitu juga dalam urusan politik praktis, anggota KN­PI kembali ke partai politiknya masing masing.

“Fungsi kontrol atau meng­kritisi juga selama ini KNPI berjalan cukup baik. Ada yang teriak ke saya, ngomong ke media dan ada juga yang ke hp. Jadi jangan lah KNPI ber­politik praktis memberi dukungan pada calon terten­tu,” ujarnya.

Ketua Panitia Musda KNPI XIV, Asep Nasrudin menam­bahkan, Musda kali ini akan memilih ketua KNPI. Selaim itu agenda Musda ini juga akan mendengarkan Laporan Per­tanggungjawaban (LPJ) ketua KNPI sebelumnya yakni Ga­lih Hendrawan.

“Kemarin yang mengambil formulir untuk kursi ketua itu ada empat orang. Tapi yang dua orang tidak punya rekom­endasi dari OKP, jadi yang maju untuk memperebutkan kursi ketua itu ada dua yakni Aziz dan Teja keduanya dari OKP HMI,” kata Asep.

Asep melanjutkan, kedua calon ketua KNPI ini akan berusaha memenangkan su­ara dari 93 OKP dan PK yang memiliki hak pilih. Diharap­kan dari Musda ini dapat melahirkan ketua KNPI bisa membawa kemajuan pada generasi muda dan juga men­jadi mitra strategis bagi pe­merintah. (yul/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan