BNN Gandeng Pelajar Perangi Narkoba

NGAMPRAH– Kalangan pelajar menjadi bidikan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat (KBB) untuk menjadi mitra dalam memerangi narkoba.

Ratusan siswa tingkat Seko­lah Menengah Atas (SMA) mengampanyekan antinar­koba di objek wisata Stone Garden, Kecamatan Cipatat, pada Jumat (1/11).

Kepala BNN KBB, Sam No­rati Martiana mengatakan, kampanye antinarkoba mel­alui deklarasi yang melibatkan sekitar 300 siswa SMA di wi­layahnya itu, untuk mengu­atkan program pencegahan, pemberantasan, penyalah­gunaan dan peredaran gelap narkoba (P4GN).

“Saat ini narkoba sudah ba­nyak menyasar para pelajar baik tingkat SMP maupun SMA. Makanya kampanye antinarkoba bersama para pelajar ini penting, agar me­reka tidak sampai terjerumus. Karena kan di usia-usia me­reka biasanya rasa ingin ta­hunya tinggi dan penasaran untuk mencoba. Karena itu mereka harus dikuatkan dari sekarang,” ujar Sam.

Menurut Sam, para pelajar cukup rentan terjerumus menggunakan narkoba akibat faktor lingkungan dan rasa penasaran yang tinggi. Jika tidak diantisipasi, maka akan mudah tergiur dan terbawa praktik penyalahgunaan nar­koba, yang pada akhirnya bisa menyebabkan ketergan­tungan bahkan berujung ke­matian.

“Yang perlu diantisipasi itu ajakan atau ancaman dari pergaulan agar memakai nar­koba, kalau tidak pakai diang­gap kampungan. Itu harus dilawan, tidak perlu takut dengan ancaman itu, kalau ada hal yang seperti itu silakan laporkan kepada kami, nanti dari BNN dan para petugas lainnya akan menindaklanjuti,” imbuhnya.

Sam menyebutkan, di KBB penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar masih di dominasi masalah penggu­naan obat-obatan, seperti excimer, tramadol, dan lain-lain.

“Berdasarkan hasil tangka­pan, dimana sekali operasi tangkap bisa mendapatkan sekitar 6.000 butir excimer. Maraknya peredaran obat-obatan di kalangan pelajar ini, karena harganya yang cukup terjangkau bagi kantong pelajar. Dengan uang 10.000 bisa mendapatkan 1 strip,” ungkapnya.

Dirinya berharap, dengan acara ini minimal bisa meny­elamatkan 300 orang pelajar yang hadir dari ancaman nar­koba. Kemudian, dari 300 orang ini diharapkan bisa mengajak atau menyosialisasikan ke­pada teman-temannya yang lain untuk ikut memerangi narkoba.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan