BANDUNG – Penurunan wisatawan ke Kota Bandung yang disebabkan oleh pindahnya beberapa rute penerbangan domestik dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati sudah merupakan keniscayaan. Sebab, program pembangunan BIJB sudah direncanakan lama.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memberikan sara kepada Pemkot Bandung bahwa setiap pembangunan pasti akan memiliki dampak. Namun, untuk meminimalisir dampak itu butuh strategi agar dapat mengikuti perkembangan.
Terkait hal tersebut, secara spesifik mengenai turunnya kunjungan wisata yang merosot, Ridwan Kamil justru berharap Dinas Parawisata Kota Bandung bisa berinovasi dalam mempromosikan pariwisata setempat.
“Selama ini saya imbau Pemkot Bandung jangan hanya marketing jaga warung, menunggu dan merasa beken. Tapi terus berinovasi untuk mempromosikan potensi-potensi sehingga market-market yang tidak tahu bisa lebih tahu,” kata Emil belum lama ini.
Emil, sapaan karib Ridwan Kamil, kemudian menyebut West Java Paragliding World Championship 2019, kejuaraan paralayang yang baru diselenggarakan Pemkab Sumedang adalah bagian dari promosi pariwisata dan penyelenggaran event semacam itu patut dicontoh.
“Iya, karena wisatawan kan tidak hanya melihat alam indah tapi harus banyak event. Saya memotivasi kepala daerah membuat event-event,” tuturnya.
Dinas Parawisata Kota Bandung bisa berinovasi dalam mempromosikan pariwisata setempat dengan menggelar even yang bertaraf internasional.
Sebelumnnya, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengungkapkan sejak pemindahan 13 rute penerbangan telah terjadi penurunan kunjungan wisatawan ke Kota Bandung.
Menurut data yang dihimpun dari Angkasa Pura, wisatawan yang datang melalui Bandara Husain, menurun sebanyak 114ribu per-bulan.
Pemindahan itu terjadi di Bulan Juli. Total pengunjung di bulan Juni sekitar 300ribu penumpang/bulan. Begitu dipindah pada bulan Juli, tinggal 114ribuan.
’’Jadi setengahnya hilang. Tidak hanya penumpang, tetapi bagasi dan cargo, cargo mengalami penurunan dibanding bulan sebelumnya – 11.020 Kg – 5 persen,”kata Kenny.
Sejak pemindahan, rata-rata wisatawan yang datang ke Kota Bandung melalui Bandara Husain mencapai 4000-an/hari. Sedangkan Bandara Kertajati hanya sekitar 2000-an/hari.