BANDUNG– Pertandingan yang mempertemukan tim basket putri hari keempat dalam ajang Honda Develomental Basketball League (DBL) West Java Series-South Region 2019 antara SMAN 1 Rancaekek dengan SMA BPK Penabur Holis di Gor Pajajaran Bandung, pada Senin (26/8) berlangsung tegang.
Awal pertandingan kedua tim tampak harus menyesuaikan diri dengan lapangan. Pada kuarter awal tim basket putri SMA BPK Penabur Holis, berhasil memimpin poin dan berhasil mengatur ritme pertandingan sehingga membuat tim basket putri SMAN 1 Rancaekek sedikit kewalahan dan tertinggal.
Namun, memasuki kuarter kedua dan ketiga, tim basket putri SMA 1 Rancaekek berhasil mengejar poin dan membalikkan tempo permainan sesuai dengan strategi mereka, hingga kuarter terakhir poin 23:13 dimenangkan oleh tim basket putri SMA 1 Rancaekek.
Tak menampik permainan anak didiknya sedikit grogi dan kurang komunikasi, Pelatih Tim Basket Putri SMA BPK Penabur Holis, Hendra Nata Hartanto,48, mengungkapkan, bahwa ini merupakan pengalaman pertama bagi anak didiknya.
“Kalau melihat anak-anak masih grogi saat main. Wajar juga karena ini merupakan pertandingan pertama di DBL, banyak anak-anak baru. Juga, tadi anak-anak komunikasinya masih kurang, tapi melihat di awal pertandingan mereka cukup baik bisa mencuri poin,” katanya ditemui di lokasi.
Hendra mengakui jika persiapan timnya masih belum maksimal. Timnya baru mempersiapkan diri latihan intens pada Agustus. “Namun dengan penampilan awal yang cukup baik, anak-anak sudah menampilkan hal terbaik. Ke depan akan lebih meningkatkan latihan untuk ketahanan fisik, pertahanan, dan meningkatkan strategi,” ujarnya.
Ditemui pada kesempatan yang sama, Kapten Basket Putri SMA BPK Penabur Holis, Nadya Yosephine,15, mengungkapkan, bahwa energi timnya menurun.
“Sebenarnya permainan di kuarter 1 dan 2 sudah baik, tapi di kuater 3 dan 4 keteteran karena energi sudah mulai menurun, dan juga komunikasi tidak begitu baik, di finishing juga belum begitu sukses, dan kita juga grogi,” ujarnya.
Nadya juga menjadikan hal ini pelajaran bagi dirinya dan tim untuk lebih memperbaiki diri, karena ini masih sangat awal.
“Semoga bisa sama sama belajar (dari kekalahan) dan ke depan bisa makin kompak, terus berlatih untuk permainan di DBL tahun berikutnya,” ujarnya.