BANDUNG – Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat melalui Balai Latihan Kerja Pekerjaan Migrasi Indonesia (BLKPMI) Jawa Barat mempersiapkan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja di bidang Manufaktur untuk ditempatkan di Jepang.
Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jawa Barat (Jabar) M. Ade Afriandi mengatakan, pelatihan kerja ini tidak hanya sekedar gugur kewajiban saja. Melainkan dilakukan melalui proses kolaborasi.
’’Kita mulai dari proses rekuitmen terbuka agar seluruh masyarakat Jabar memiliki kesempatan sama,’’Kata Ade ketika ditemui, Jumat, (9/8).
Dia mengatakan, untuk penempatannya nanti calon tenaga kerja migran yang akan dikirim ke antar daerah maupun ke luar negeri. Hal ini berbeda dengan sebelumnya. Sebab, pola perekrutan diserahkan ke Dinsnakertrans Jabar dengan sistem kuota.
“Rekrutmen itu kita ubah tidak seperti selama ini. Selama ini kirim ke dinas di kabupaten/kota, kita enggak tahu proses di sana seperti apa dan biasanya setiap tahun, Disnakertrans Jabar hanya mendapat laporan terkait calon tenaga kerja yang jumlahnya sudah sesuai kuota dari kabupaten/kota,’’tutur dia.
Ade mengatakan, pola seperti ini memiliki kekurangan. Sebab, Disnakertrans Jabar tidak tahu secara pasti angka tenaga calon tenaga kerja yang minat bekerja ke luar negeri secara keseluruhan.
’’Kita ubah, walaupun infonya kita beri tahu ke kabupaten/kota tetapi open recruitment. Jadi, semua media kita gunakan,’’ menurutnya.
Melalui, open recruitment tersebut Ade menilai, dapat diketahui jumlah lulusan SMK atau SMA juga diploma atau sarjana. Baik itu yang tertarik bekerja migran di luar negeri maupun di dalam negeri. Sebab, pekerja migran itu bukan hanya ke luar negeri atau Timur Tengah atau Arab.
’’Misalkan dari Pangandaran ngisi di Bekasi, itu juga kita sisihkan,’’ cetus dia.
Ade menambahkan, Disnakertrans Jabar tidak perlu setiap tahun menggelar open recruitment. Dia mencontohkan di BLKPMI Jabar, ketika menggelar open recruitment terdapat 1.500 pelamar yang mendaftar.
Sementara bila menggunakan pola lama, dia mengatakan, yang mendaftar untuk Agustus hanya 200 orang. Itu karena kabupaten kota tersebut tidak melakukan open recruitment.