CIMAHI – Meski tetap membutuhkan air, namun benih padi inpago bisa tumbuh dan tahan lebih lama terhadap kekeringan dibandingkan benih padi infari.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Bidang Pertanian pada Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Mita Mustikasari, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Senin (8/7).
”Kalau untuk pertumbuhan tetap butuh air, artinya antisipasi kalau airnya sedikit. Hanya daya tahan benihnya kurang lebih satu tahun,” ucap Mita.
Dia mengaku, untuk tahun ini, pihaknya mendatangkan 1.000 kilogram (kg) benih padi inpago dari Balai Besar Penelitian Tanaman Padi. Jumlah sebanyak itu kuotanya sudah dibagi untuk sawah di daerah yang berpotensi mengalami kekurangan air.
Rinciannya, untuk petani di wilayah Kelurahan Citeureup sebanyak 300 kg, Kelurahan Citeureup 80 kg, Kelurahan Leuwigajah 85 kg, dan Kelurahan Cipageran 300 kg. Totalnya ada 800 kg yang siap ditanam oleh petani.
”Sisa 200 kg masih ada di lumbung. Rencana akan diserahkan ke Kelompok Tani Utama Cerdas, Kelurahan Utama,” terangnya.
Dikatakannya, untuk seluas satu hektare sawah, setidaknya dibutuhkan 30 hingga 35 kg benih padi inpago. Dari per hektare benih padi baru itu bisa menghasilkan maksimal tujuh ton gabah padi.
”Kalau masa tanamnya itu sekitar 125 hari,” paparnya.
Untuk jadwal tanam, lanjutnya, harus disesuaikan dengan masa tanam petani. Sementara bagi sawah yang sudah mengalami kekeringan, seperti di Kampung Pasir Kiara, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, itu harus menunggu hujan datang.
”Tanamnya nunggu musim hujan. Kalau untuk pertumbuhan tetap butuh air, artinya antisipasi kalau airnya sedikit,” katanya.
Terpisah, Koordinator Penyuluh Pertanian Kecamatan Cimahi Utara, Rani Kurniati menambahkan, untuk tanam varietas padi baru di Pasir Kiara akan dilakukan jika masih ada hujan di bulan Juli atau Agustus.
”Citeureup akan menunggu ditanam di Musim Tanam April-September 2019 jika masih ada hujan. Inpago tetap membutuhkan air meskipun hanya mengandalkan dari air hujan,” singkatnya.
Sementara itu, Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Citeureup, Rizal mengatakan, para petani penyambut baik dengan adanya varietas padi unggu baru ini.