Pelaku Penembakan 22 Mei Terlacak

JAKARTA –Tim Investigasi kerusuhan 22 Mei membeberkan ciri-ciri yang diduga pelaku penembakan dalam kerusuhan 22 Mei. Ciri-ciri itu diketahui setelah melakukan face recognition terhadap 704 visual, baik dari closed circuit television (CCTV), video amatir dan foto amatir.

Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo menuturkan, penyelidikan begitu rumit dengan menggunakan scientific crime. Salah satunya, pembuktian terkait siapa pelaku penembakan dalam kerusuhan. “Setelah dilakukan uji balistik, diketahui peluru caliber 5,56 dan caliber 9 mm,” tuturnya.

Namun, uji balistik ini hanya bisa mengungkap jenis peluru dan kemungkinan senjatanya. Maka, dilengkapi dengan face recognition. “Tingkat kerumitannya tinggi untuk mencocokkan 704 visual terkait kerusuhan 22 Mei, secara detil ini dijelaskan Dirkrimum Polda Metro Jaya,” urainya.

Dari semua itu, juga telah diketahui siapa komando lapangan yang melakukan berbagai provokasi. Bila komando lapangan ini tertangkap, tentu akan diketahui siapa yang merancang kerusuhan yang telah diprediksi Polri ini. “Sudah ditetapkan sebagai DPO,” paparnya.

Sementara Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombespol Suyudi Ario Seto mengatakan, dari sembilan korban meninggal dunia, yang telah dilakukan otopsi mencapai empat korban. “Lima korban tidak diotopsi karena keluarga tidak berkenan,” urainya.

Salah satu diantara korban yang diotopsi, bernama Harun Al Rasyid. Menurutnya, berdasarkan dari pemeriksaan saksi lapangan, diduga Harun ditembak dari jarak sekitar 30 meter. Posisi korban dengan polisi yang menangani kerusuhan sekitar 100 meter. Pelaku penembakan berada di sisi kanan berdekatan dengan ruko di Flyover Slipi. “Saksi menyebut Harun ditembak dengan pistol berwarna hitam,” tuturnya.

Ciri-ciri pelaku penembakan juga telah diketahui dengan analisa face recognition dari 704 visual. Yang terdiri dari 60 CCTV, 470 video amatir dan 93 foto amatir. Pelaku diduga berambut panjang atau gondrong, dengan tinggi sekitar 175 cm, dan menembak dengan tangan kiri. “Mungkin kidal,” terangnya.

Selanjutnya, korban bernama Abdul Aziz yang tewas di sekitar asrama Brimob. Dia menjelaksan, korban ditemukan 100 meter dari asrama tersebut. Pelaku penembakan juga orang tidak dikenal. “Korban ditembak dari belakang mengenai punggu tembus ke dada,” paparnya.

Selanjutnya, terkait para pelaku kerusuhan. Menurutnya, juga melalui face recognition telah diamankan sembilan orang yang diduga melakukan perusakan terhadap kendaraan kepolisian. “Untuk yang masuk DPO seperti disampaikan Pak Karopenmas, merupakan aktor intelektualnya,” urainya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan