Antisipasi Gagal Panen, Dispangtan Minta Bantuan Pengairan Sawah

CIMAHI – Dalam upaya menyelamatkan gagal panen padi akibat kekeringan di Kampung Kiara, Kelurahan Cipageran, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi, Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) bakal meminta bantuan pengaliran air sementara.

Saat ini di Kelurahan Cipageuran ada seluas 15 hektare sawah yang hampir tidak teraliri air. Bahkan karena kekeringan, 10 hektare tanaman padi yang belum tiba masa panen terpaksa harus dipanen dini. Sedangkan lima hektare sisanya terancam gagal panen karena padi masih hijau.

Kepala Dispangtan Kota Cimahi, Supendi Heriyadi mengaku, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPKP) Kota Cimahi untuk menyalurkan bantuan air ke sawah yang mengalami kekeringan.

”Kita mencoba bagaimana mempertahankan pertanian itu, kita koordinasi dengan DPKP bisa gak memberikan air (ke sawah),” ucap Supendi saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Selasa (25/6).

Menurutnya, pihak DPKP Kota Cimahi saat ini tengah membicarakan perihal distirbusi air ke sawah yang mengalami kekeringan itu. Ditegaskan Supendi, suplai air sangat penting agar lima hektare padi yang tersisa bisa diselamatkan.

”Sekarang tinggal lima hektare lagi belum panen. Mudah-mudahan terselamatkan,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala DPKP Kota Cimahi Muhammad Nur Kuswandana mengungkapkan, pada prinsipnya stok air yang dikelola Unit Pelaksana Teknis (UPT) Air Minum Kota Cimahi sangat siap untuk mensuplai kebutuhan masyarakat.

”Sebenarnya kita masih berlebih (stok air). Masih bisa disuplay,” ungkapnya.

Sebelumnya, salah seorang petani di Kampunng Kiara, Kelurahan Cipageran Onda Gunawan, 52, mengatakan, buntut kemarau panjang itu membuat sawah yang digarap petani mengalami kekeringan. Irigasi yang bersumber dari Sungai Cijanggel, Bandung Barat sudah sudah surut.

”Ini kekeringannya sudah dari pertengahan puasa. Udah gak ada airnya sama sekali. Sawahnya udah retak-retak semua,” ujar Onda.

Akibat dampak kekeringan itu, para petani terpaksa memanen padinya lebih awal karena khawatir akan mengalami gagal panen. ”Ini juga sebetulnya belum waktunya panen, harusnya dua minggu atau maksimal sebulan lagi. Tapi kepaksa panen dini, takut lebih parah. Yang penting selamat padinya,” katanya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan