Rasi Belum Sepenuhnya Dilirik Warga Cimahi

CIMAHI – Salah satu hasil bumi jenis Singkong bisa menjadi alternatif produksi ketahanan pangan. Terlebih, produksi beras dari padi di Kota Cimahi tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan warga. Akibatnya, pemerintah harus mengandalkan pasokan beras dari daerah lain.

Sebenarnya, untuk memenuhi kebutuhan pangan, Pemerintah Kota Cimahi melalui Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) sejak 2017 mencoba menerapkan pengolahan beras dari singkong atau biasa disebut Rasi.

Namun, meski sudah coba digalakan, Rasi ternyata belum begitu dilirik masyarakat luas.

Wali Kota Cimahi, Ajay Muhammad Priatna mengatakan, permasalahan menggantikan padi dengan singkong sebagai pangan utama terletak pada sulitnya merubah pola pikir masyarakat yang memang sudah terbiasa dengan beras.

”Tidak gampang memang ketika merubah suatu kebiasaan yang sudah diyakini. Menurut saya harus lambat laun merubah paradigma hidupnya,” ujar Ajay saat ditemui disela-sela Lomba Cipta Menu antar Kelurahan di Selasar Gedung B Pemkot Cimahi, Jalan Rd. Hardjakusumah, Selasa (25/6).

Menurutnya, agar masyarakat mau melirik Rasi sebagak pangan utam, maka perlu pendekatan dengan perlahan. Sebab jika dipaksakan, masyarakat akan menolak karena tidak terbiasa.

Ditempat yang sama Kepala Dispangtan Kota Cimahi, Supendi Heriyadi mengatakan, agar Rasi bisa dilirik untuk menggantikan nasi, maka perlu pendekatan secara perlahan. Sebab jika dipaksakan, masyarakat akan menolak karena tidak terbiasa.

”Memang secara tekstur dan rasa itu jauh dibandingkan dengan nasi biasa. Tapi kan ini sumber pangan alternatif, bukan untuk dijadikan sumber pangan utama, opsional lah,” paparnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan pada Dispangtan Kota Cimahi, Rini menambahkan, hasil olahan Rasi belum banyak dan belum menyentuh kalangan luas, di luar Kota Cimahi. Setiap menanam, biasanya warga menyiapkan bibit hingga satu ton.

”Hasil olahan kadang disimpan warga untuk stok beberapa bulan sampai satu tahun. Per keluarga, sehari mungkin konsumsi sekitar satu sampai dua kilogram rasi,” imbuhnya.

Agar Rasi mudah didapatkan oleh masyarakat umum, pihaknya tengah berupaya mengurus segala hal yang dibutuhkan agar Rasi bisa dipasarkan melalui penjualan di minimarket maupun supermarket.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan