Waktu wisuda ayahnya tidak mau datang. Padahal anaknya juara. Sang ayah melihat anaknya sudah tersesat terlalu jauh.
Waktu Tara mendapat bea siswa ke Inggris ayahnya semakin no hope. Leluhurnya dulu meninggalkan Eropa untuk menghindari dosa. Kok malah anaknya akan sekolah di pusat dosa.
Padahal bea siswa itu dari universitas terbaik di dunia: Cambrige University. London.
Tara sendiri juga tidak bisa berangkat. Tidak punya paspor. Untuk bikin paspor harus ada akta kelahiran. Akhirnya bibinyalah (adik ibu) yang bersumpah di pengadilan. Bahwa Tara lahir pada tanggal itu. Satu tanggal yang Tara sendiri yang menentukan.
Saat tiba di Cambrige Tara menjadi anak kampung satu-satunya di kampus dunia itu. Termasuk Tara tidak punya baju untuk dansa. Atau untuk jamuan makan. Tapi dia tidak peduli. Jiwa mandirinya sangat kuat.
Saat diminta membuat karya tulis pertama, guru besar di sana terpana: belum pernah ada calon mahasiswa S2 yang punya karya tulis sebagus Tara.
Bea siswa itu berlanjut ke tingkat doktor. Itu setelah tim guru besar Cambridge menyatakan karya tulis Tara untuk lulus master sudah menyamai disertasi doktor. Pun doktor itu boleh diambil di Cambrige atau Harvard, Boston.
Tara memutuskan tetap di Cambridge. Hanya saja dia juga mengambil di Harvard selama enam bulan.
Suatu saat ayahnya datang ke Boston. Bersama ibunya. Tidak mau di hotel. Ingin tidur sekamar di asrama Tara. Sang ayah tidur di ranjang. Sang ibu di kursi. Tara sendiri di lantai. Tanpa kasur.
Tidur bersama itu ternyata sengaja dilakukan sang ayah. Sebagai cara paling intensif. Untuk menginsyafkan Tara. Agar bisa kembali ke jalan iman.
Setelah seminggu di Boston sang ayah kehabisan harapan. Tara sudah terlalu jauh tersesat. Sang ayah pulang dengan penuh kekecewaan.
Tara akhirnya meraih gelar doktor. Di umurnya yang 27 tahun. Dengan disertasi tentang filsafat sejarah. Terkait dengan Gereja Mormon dalam sejarah. Disertasi pertama di bidangnya. Judulnya: The Family, Morality, and Social Science in Anglo American Cooperative Thought, 1813-1890. Tahun 2014 itu dia bergelar doktor.