Ketua DPRD Jabar Resmi Bergelar Doktor

BANDUNG – Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat Ineu Purwadewi Sundari akhirnya berhasil mendapatkan gelar Doktor setelah mengikuti sidang Disertasi pada Bidang Studi Ilmu Pemerintahan, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Padjadjaran. Bahkan, Ineu berhasil memperoleh predikat cumlaude dengan judul disertasi ”Partisipasi Dalam Perumusan Kebijakan Publik”.

Ineu menuturkan mengucapkan rasa terima kasihnya kepada tim promotor, para profesor dan guru besar, serta Rektor Unpad yang telah membimbingnya dalam menyelesaikan studi doktor tersebut.

’’Dorongan tersebut bukan hanya semata-mata untuk meraih nilai akademis yang baik, namun untuk mendukung partisipasi seluruh elemen masyarakat dalam melahirkan kebijakan publik yang berpi­hak kepada masyarakat,’’kata perempuan yang akrab disa­pa Teh Ineu ini.

Dia menuturkan, konteks penelitian t bersumber dari peran DPRD dalam merumus­kan berbagai kebijakan. Selain itu, sumber lainnya didapat­kan dari berbagai aspirasi masyarakat berupa per­kembangan dalam pembangu­nan di Jabar.

’’Jadi harapan yang disam­paikan oleh masyarakat ke­pada DPRD menjadikan peran aspirasi penting dalam ba­gian cara merumuskan kebi­jakan bagi pemerintah daerah yang dilakukan DPRD,’’kata Ineu ketika ditemui usai sidang kemarin. (27/5).

Kendati begitu, dalam pe­rumusan dan pembahasannya dewan menginginkan peng­elolaan aspirasi yang disam­paikan harus berkualitas sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam perumusan kebijakan publik. Sehingga, hasil penelitian tersebut mem­buktikan bahwa aspirasi ma­syarakat merupakan bentuk pertisipasi proses perumusan kebijakan publik di Jawa Ba­rat telah memiliki posisi yang strategis dan terbukti mampu menentukan persepsi Ang­gota DPRD Jawa Barat khus­usnya di Dapil Jabar IX.

’’Ini menjadi muatan penting dalam kebijakan publik yang dirumuskan. Hal tersbut diku­atkan dengan fakta di lapangan yang menunjukan banyaknya produk kebijakan yang direa­lisasikan dalam program dan kegiatan pembangunan yang telah diterima dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,’’kata dia.

Meski demikian realisasi masyarakat dalam wujud par­tisapsi belum sepenuhnya dapat diwujudkan, karena proses perumusan kebijakan itu sendiri juga harus sesuai dengan kewenangan pengang­garan dan political will Pe­merintahan Daerah di Pro­vinsi Jawa Barat.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan