JAKARTA – Sebuah mobil ambulans berlogo salah satu partai peserta Pemilu 2019 diamankan Polda Metro Jaya dalam aksi kerusuhan 22 Mei. Mobil diamankan karena berisi batu-batuan dan alat-alat yang digunakan untuk menyerang petugas.
Kadiv Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal mengatakan pihaknya mengamankan sebuah mobil ambulans milik partai yang membawa batu-batuan dan alat-alat. Polisi juga mengamankan sopir mobil tersebut.
“Ada satu ambulans dari salah satu partai, saya nggak mau sebut partainya (itu) penuh batu dan alat-alat,” ungkap Iqbal dalam konferensi pers di kantor Menkopolhukam, Jakarta, Rabu (22/5/2019), .
Kini mobil beserta sang sopir telah diamankan. Kasus ini masih didalami oleh pihak kepolisian.
“Sudah disita, saat ini Polda Metro Jaya sedang mendalami hal tersebut,” tandasnya.
Mobil ambulans bernomor polisi B 9686 PCF terparkir di Resmob Polda Metro Jaya itu diamankan dari Tanah Abang, Jakarta Pusat. Pada kaca depan mobil tertempel stiker Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Kota Tasikmalaya.
Sedangkan di kaca belakang, terpampang gambar pasangan capres-cawapres nomor urut 02, dan tulisan Adil Makmur bersama Prabowo-Sandi.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra angkat bicara terkait mobil ambulans berlogo partainya yang diamankan karena membawa batu-batuan.
“Saya kira tidak ada. Ambulans gerindra jumlahnya ratusan. Dimana-mana tugasnya melayani warga,” kata Fadli di Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (22/5).
Ditegaskannya, partainya tidak pernah memberi komando untuk melakukan tindakan inkonstitusional. Semua aksi demonstrasi dilakukan harus sesuai dengan koridor hukum yang dijamin konstitusi.
“Instruksi kita damai, Pak Prabowo sudah bilang jangan lawan kalau pun diprovokasi pihak mana pun,” jelasnya.
Semua massa yang bergerak baik hari ini maupun kemarin murni menyuarakan perlawanan atas kecurangan pada Pemilu 2019. Dia juga mengatakan yang datang tidak membawa identitas pendukung siapa pun.
“Saya kira itu masyarakat umum yang punya hak demo, tidak ada label itu lagi, ini konsen akan ketidakadilan, memprotes kecurangan. Ini tidak dimobilisasi tak ada pengerahan fasilitas,” tandas dia. (gw/fin)