Real Count 02 Hanya Mengandalkan Aplikasi

Di pihak lain, paslon 02 tidak ambil pusing dengan perolehan suara sementara yang dirilis TKN. Cawapres Sandiaga Uno mengatakan, pihaknya memiliki mekanisme real count sendiri. Cawapres pendamping Prabowo Subianto itu tidak memastikan lokasi real count yang digelar BPN.

Sandiaga hanya menegaskan bahwa real count 02 selama ini mengandalkan aplikasi. “Memang tidak terkonsolidasi dan kalau kita (02, red) menjaganya melalui aplikasi Ayo Jaga TPS,” kata Sandi sapaan Sandiaga di media center pasangan Prabowo-Sandi kemarin.

Direktur Relawan BPN Ferry Mursyidan Baldan menambahkan, peran relawan-relawan 02 dinilai penting dalam membantu proses rekapitulasi suara. Kelompok masyarakat itu secara mandiri mengumpulkan formulir C1 plano. Langkah tersebut dinilai sebagai bagian dari upaya rakyat untuk menjaga Pemilu 2019 agar berlangsung jujur dan adil.

“Pengumpulan C1 adalah bentuk partisipasi yang luar biasa. Emak-emak, anak muda, semuanya ingin memastikan supaya suaranya tidak dibawa lari ataupun dimanipulasi,” katanya.

Ferry menambahkan, tingkat partisipasi masyarakat sangat tinggi dalam mengawal pemilu. Tidak hanya berhenti sampai menggunakan hak suaranya pada hari coblosan 17 April, masyarakat secara sadar juga ingin mengawal jalannya penghitungan suara hingga tuntas.

Salah satu komunitas relawan yang mengumpulkan foto C1 adalah Gerakan Milenial Indonesia (GMI). Perwakilan GMI Vinny Nuraini mengatakan, pihaknya telah menyiapkan dua simpul relawan yang bertugas mengumpulkan foto C1 dan memantau situs real count dari KPU.

“Kami tidak ingin perolehan suara masyarakat diinput secara salah ke website KPU. Kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia mengawal C1. Kemudian memantau situs hitung KPU dan mendokumentasikannya jika ada kesalahan,” ucapnya.

Perwakilan komunitas relawan Ruang Sandi Dimas Akbar mengungkapkan, beberapa waktu ke belakang banyak informasi simpang siur terkait hasil hitung cepat dan penghitungan suara KPU. Karena itu, pihaknya mengumpulkan foto C1 sebagai basis data untuk mengawal penghitungan suara hasil pemilu.

“Kita harus kawal C1 di mana ini akan menjadi sumber data primer dari tangan pertama untuk nanti memverifikasi apakah hasil hitung cepat dan yang ditampilkan website KPU itu benar atau tidak,” tegas Dimas.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan