Peringatan KAA ke-64 Bakal Menyiapkan Agenda Meriah

BANDUNG– Guna mempe­ringati Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-64, Museum KAA sudah menyiapkan sejumlah acara. Bahkan, beberapa ke­giatan sudah lebih dulu ter­laksana sebagai bagian rang­kaian perayaan.

”Praeven sudah mulai sejak Maret dengan skala lebih ke­cil. Pada 10 Maret kita be­kerja sama dengan Mata Hati Indonesia nonton bareng penyandang disabilitas. Pada 26 Maret bersama IFI (Institut Francais Indonesia) mem­buat dongeng untuk siswa SD. Lalu 4 April kegiatan donor darah,” kata Meinarti Fauzie, Kepala Museum KAA di Taman Sejarah, Jalan Aceh, Bandung, Selasa (16/4/2019).

Meinarti memaparkan, ke­giatan akan berlanjut dengan pertemuan mahasiswa dari berbagai negara pada 24 April mendatang. Untuk acara ini, Museum KAA bekerjasama dengan Telkom University.

”Tanggal 24 nanti interna­tional student gathering. Kita undang 150 mahasiswa asing yang sedang menimba ilmu di Kota Bandung dan ada juga yang berasal dari kota lain. Kita undang Kemenlu dan Telkom University seba­gai narasumber,” jelasnya.

Kemudian Musem KAA bakal dibuka secara khusus di malam hari pada Jumat (26/4/2019). Menurut Mein­arti acara ini sangat istimewa sehingga hanya menyediakan waktu dan tempat yang ter­batas yakni hanya untuk 400 orang peserta saja.

Meinarti menerangkan, di acara jelajah museum ini para peserta wajib mengguna­kan busana klasik mirip pelaks­anaan KAA pada 1955 silam. Selain itu, urai dia, pengunjung akan diberi suguhan spesial pameran kisah bendera se­jumlah negara dari Afrika.

”Kuota 400 orang karena kita ingin memastikan pe­serta mendapatkan pemandu. Tahun ini kita kan buat su­asana redup, jadi peserta harus bawa senter sendiri. Lalu ada pameran temporer kisah bendera Afrika, karena 10 tahun setelah KAA itu ada 30 negara Afrika yang mer­deka,” bebernya.

Meinarti menyatakan, pi­haknya juga mengundang kehadiran saksi sejarah dari KAA 64 tahun lalu. Kisah soal para pemimpin negara yang berkumpul di Kota Bandung ini akan kembali dikuak pada Senin (29/4/2019).

Sebagai acara penutup, Mein­arti meyiapkan Bandung His­torical Study Games (BHSG). Yakni para peserta akan dia­jak berkeliling menyusuri sejumlah tempat bersejarah di Kota Bandung. Perjalanan ini akan diisi dengan tantan­gan yang suah disiapkan oleh panitia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan