Warga Pertanyakan Proses Perbaikan Jalan Mahar

CIMAHI – Warga Kota Cimahi khususnya pengguna Jalan mulai mempertanyakan proses perbaikan jalan Mahar Martanegara yang rusak akibat luapan air Sungai Ciputri, sehingga aspal sepanjang 430 meter dijalan tersebut terkelupas. Akibatnya kenyamanan para pengguna jalan terganggu.

Warga mempertanyakan proses perbaikan tersebut karena sebelumnya Wali Kota Cimahi, Ajay Muhamad Priatna pernah menjanjikan akan memperbaiki jalan yang berada di kawasan Cimindi, Kelurahan Cigugur, Kecamatan Cimahi Selatan itu pada Februari 2019 yang lalu.

Seperti Fakhri Firdaus,28, warga Cigugur ini mempertanyakan perbaikan jalan karena selain tidak nyaman dikhawatirkan juga dengan kondisi jalan sekarang akan mengundang kecelakaan, apalagi saat malam hari.

”Palaur pisan ieu jalan pas hujan ngeyeumbe cai kajadian ibu ibu lewat mawa motor ngerem sakaligus langsung labuh da jalana berlobang teu katingal ku cai (Pas hujan jalan ini tergenang air, kejadian ibu-ibu lewat membawa motor injak rem sekaligus langsung terjatuh karena jalan berlubang tergenang air.” kata Fakhri, saat ditemui di lokasi jalan rusak, Jalan Mahar Martanegara, Jumat (15/3).

Bahkan salah seorang warga lain yang tak mau disebut namanya, kerap melihat pengendara motor terjatuh.

”Udah beberapa orang yang jatuh, tambah panjang yang rusaknya, pas jembatan tambah dalam lagi bolongnya itu kan sangat membahayakan,” ucapnya.

Sementara itu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Cimahi, mengaku akan segera memperbaiki ruas Jalan Mahar Martanegara tersebut.

Kepala Bidang Bina Marga, Dinas PUPR Kota Cimahi, Wilman Sugiansyah, mengatakan, perbaikan jalan tersebut akan dilakukan pada akhir Maret 2019 dan pengerjaannya akan dilakukan dengan cara dioverlay.

”Semoga akhir Maret ini akan segera diperbaiki, setelah cuacanya sudah membaik atau curah hujannya tidak terlalu tinggi,” kata Wilman, saat ditemui di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Jumat (15/3).

Wilman mengakui, memang benar jika sebelumnya pihaknya akan memperbaiki jalan pada Februari 2019 lalu. Namun, karena curah hujan yang masih tinggi akhirnya perbaikan tersebut tidak dapat dikerjakan.

”Jika kita paksakan dikhawatirkan aspalnya kembali mengelupas karena berdasarkan BMKG curah hujan masih tinggi,” ucapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan