BANDUNG – Dihadapan pendukungnnya Calon Presiden (Capres) 01 Joko Widodo (Jokowi) yang berasal dari Intelektual Jabar Ngahiji mengajak untuk melawan dan memerangi hoaks dan fitnah yang mengarah kepada dirinya.
Dalam sambutanya Jokowi dengan suara lantang meminta kepada para Alumni dari berbagai peguruan tinggi di Jabar dan Alumni SMA untuk berani menyuarakan kebenaran dan menangkal fitnah melalui kabar bohong.
’’Sebagai intelektual di negara ini harus berani menyuarakan yang benar itu benar yang salah katakan salah. Saya juga tidak ingin dipuji-puji, jika saya salah peringatkan bahwa saya salah. Ingatkan engga apa-apa. Jangan sampai masyarakat kita diberikan edukasi-edukasi dan pelajaran-pelajaran yang tidak benar,” Jelas Jokowi dalam pidatonya pada acara deklarasi dukungan terhadap Capres 01 dari Intelektual Jabar Ngahiji di Monumen Perjuangan Jawa Barat, Bandung (10/2).
Dia menilai, dilatarbelakangi politik saat ini kabar bohong atau hoaks tidak hanya lewat media sosial saja. Tetapi, penyebaran sudah dilakukan dari rumah ke rumah. Sehingga, sangat berbaya bagi kesatuan dan kerukunan masyarakat dan harus dilawan.
Dengan nada tinggi Jokowi menyesalkan adanya isu-isu negatif yang mengatakan jika Capres 01 menang maka suara azan akan dilarang dan pendidikan agama akan di hapuskan.
’’ Ini logikanya seperti apa, coba logikanya kan tidak masuk,’’kata dia.
Untuk itu perlawanan terhadap isu negatif dan hoaks harus terus disuarakan. Sebab, berdasarkan hasil survei 9 juta lebih masyarakat Indonesia percaya dengan fitnah tersebut.
’’Jadi untuk menjawab semua itu maka harus kita lawan dan jawabnya seperti yang bapak ibu teriakan tadi, Lawan !,”seru Jokowi disambut teriakan para pendukungnnya.
Dia menuturkan, untuk kalangan intelektual jangan hanya diam. Sebab, ada proses-proses demokrasi seperti itu harus diperingatkan dan harus kita lawan.
Selain itu, isu-isu kriminalilisasi ulama selalu didengung-dengungkan. Padahal, negara indonesia adalah negara hukum semua orang sama dimata hukum. Bahkan, sekelas mentri para pejabat daerah kalau salah pasti diadili dan di hukum.