Amazon Ngambek

Maka begitu mendengar Amazon membatalkan proyek itu Ocasio merayakannya. “Kita sudah bisa mengalahkan perusahaan besar yang rakus,” ujar Ocasio.

Pernyataan seperti itulah. Dan sikap seperti itulah. Yang bikin kecewa para investor. Atau yang pro investasi. “Seolah pemda memberikan uang kontan USD 3 miliar pada Amazon,” ujar Andrew Ross Sorkin, kolumnis pro investasi. “Padahal uang itu kan tidak ada,” tambahnya.

Kalau Amazon batal investasi, misalnya, apakah ada dana itu. Untuk perbaikan kereta bawah tanah itu.

“Para politisi itu harus belajar dasar-dasar matematika,” ujar Sorkin.

Wali kota sendiri kecewa pada Amazon. Yang begitu cepat ngambek. Yang tidak cukup sabar untuk bicara dengan politisi.

Tapi memang begitulah kejiwaan orang kaya. Merasa tidak butuh apa pun dan siapa pun. Merasa orang lainlah yang membutuhkannya.

Dengan enteng Amazon membuat pengumuman. Pada tanggal 14 Februari. Tidak jadi bangun kantor induk di Queens.

Selesai.

Persoalan yang mirip juga terjadi di Wisconsin. Perusahaan terbesar Taiwan berjanji investasi besar-besaran: Foxconn. Yang di Taiwan dikenal dengan nama Hon Hai. Pemasok terbesar komponen iPhone. Pabriknya luar biasa besar: Di Shenzhen, Tiongkok.

Rencana Foxconn itu sungguh menyenangkan Presiden Trump. Bahkan diklaim sebagai bukti kesuksesannya sebagai presiden baru. Berhasil menarik investasi. Berhasil menciptakan lapangan kerja. 100.000 lowongan. Apalagi itu di Wisconsin. Di negara bagian yang lagi terpukul berat. Oleh perang dagangnya dengan Tiongkok. Itu negara bagian penghasil pertanian. Yang tidak bisa lagi ekspor kedelai.

Begitu senangnya Trump pada Foxconn. Sampai-sampai ia sendiri yang meletakkan batu pertama. Setahun yang lalu. Dengan pujian setinggi langit. Untuk Tery Gou. Bos besar Hon hai.

Tiba-tiba saja Foxconn membatalkan investasinya. Sebesar USD 4,5 miliar itu. Atau sekitar Rp 60 triliun. Lebih besar dari yang direncanakan Amazon di New York.

Urusan pembebasan pajak tidak seperti yang dijanjikan. Pembebasannya juga dipersoalan para politisi lokal. Juga oleh ketidak menentuan situasi. Trump marah mendengar itu. Tery Gou, dipanggil ke Gedung Putih.

Diminta tetap melanjutkannya.

Foxconn mengiyakan.

Tapi yang akan dibangun kecil-kecilan saja. Entah kapan.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan