Sambut Baik Rencana Bentuk Samsat KBU

SOREANG – Pemerintah Kabupaten Bandung menyambut baik wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar, untuk membentuk Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Kawasan Bandung Utara (KBU).

Bupati Bandung Dadang Naser mengaku sangat respek terhadap rencana tersebut mengingat pengendalian KBU membutuhkan koordinasi lintas sector meliputi wilayah KBU meliputi Kota Bandung, Kota Cimahi, Bandung Barat, dan Kabupaten Bandung.

Dadang menilai, pembentukan samsat KBU merupakan langkah efektif, mengingat banyak pihak terlibat dan akan ditindaklanjuti secara terpadu. Ada unsur pemerintah kota/kabupaten, provinsi, kejaksaan, dan kepolisian, sesuai dengan pasal 49 pada Peraturan Daerah (Perda) Nomor 2 Tahun 2016 Tentang Pedoman Pengendalian KBU.

”Penataan KBU tidak bisa dilakukan satu pemerintah daerah saja, namun butuh tim khusus. Nanti semua pemangku kepentingan ada di samsat ini. Sehingga penindakan pelanggaran, pemanfaatan ruang dan pengendaliannya bisa diawasi bersama,” jelasnya saat ditemui di Soreang kemari (13/2)

Dadang menuturkan, memang diperlukan ada tindakan nyata dalam menyelamatkan KBU. Sebagai bentuk dukungan agar wacana Pemprov terbentuk. Dirinya, sudah mengintruksikan jajaran OPD Kabupaten Bandung cepat tanggap dan meningkatkan koordinasi dengan semua stakeholder.

Dia selalu  siap jika suatu saat diundang Pemprov Jabar untuk membahas pembentukan lembaga tersebut. Ini sesuai harapannya, bisa duduk bersama dan melakukan koordinasi antar pemerintah daerah dibawah komando Gubernur Jabar.

Sebab, Gubernur melaksanakan koordinasi dengan para kepada daerah. Bertumpu pada satu titik, karena azas tugas pembantuan bisa menugaskan pemkab/pemkot bahkan pemerintah desa.

“Apalagi saya ingat waktu Pak Gubernur sempat mewacanakan untuk membentuk badan otoritas cekungan bandung. Kalau sudah terbentuk kan, bisa bersama menanggapi masalah KBU,” kata Dadang

Dadang berharap, samsat tersebut segera dibentuk. Sehingga, bisa mengantisipasi terjadinya bencana di wilayah KBU. Jangan sampai, kejadian serupa terulang lagi.

“Karena kita masih punya persoalan lainnya, langganan banjir. Banjir tahunan di Kabupaten Bandung Selatan tidak dipungkiri salah satu dampak dari rusaknya lingkungan di KBU,” tutup dia (rus/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan