Cluster Sentosa Diduga Belum Kantongi Izin

BANDUNG – Buntut protes warga terkait Pembangunan Cluster dan Gudang Sentosa Rancasari Kota Bandung pada Kamis (31/1) lalu, akhirnya dibicarakan dalam mediasi yang di hadiri aparat kepolisian dan pihak Kecamatan Rancasari.

Bertempat di aula Kecamatan Rancasari, hadir Kapolsek Rancasari, BBWS, dan Koramil. Pertemuan digelar untuk mencari solusi dan pelaksanaan pengurugan dapat terselesaikan.

Kapolsek Rancasari Kompol M. Darmawan mengatakan, kegiatan penguruggan yang dilakukan pengembang diakuinya sangat menganggu kenyamana warga. Sebab, selama ini pola pengankutan tanah banyak yang berceceran di jalan raya.

Selain itu, sebelum melaksanakan aktivitas pembangunan seharusnya pihak pengembang bisa menunjukan legalitas dan kompensasi untuk warga sekitar. Termasuk, kepemilikan izin Analisis dampak lingkungan (Amdal).

’’Ini dilakukan agar ada kesepakatan bersama, semua pihak dan menjaga kondusifitas di Kecamatan Rancasari,”jelas Darmawan dalam keterangannya ketika memediasi dengan warga dan pengembang.

Dia mengatakan, sealam ini kekhawatiran warga pembangunan pengembangan cluster tersebut dikhawatirkan menyebabkan banjir kepemukiman pendudk. Bahkan, aktivitas kegiatan pengurugan tidak terkoordinasi dengan baik. Sehingga, tanah yang diangkut oleh mobil-mobil proyek mengotori jalan dan mengaggu pengendara.

’’Seharusnya, pihak pengembang melakukan aktivitas pengurugan dimalam hari, sehingga warga pun tidak terganggu oleh aktivitas hilir-mudik kendaraan,”kata dia.

Sementara itu, perwakilan pihak devloper Sentosa yang mengaku bernama Budi mengklaim selama ini proyek yang sedang dikerjakan sudah dilaksanakan sudah sesuai prosedur dan sudah melibatkan banyak orang.

’’Kita sudah kasih kompensasi izin dan lainnya, saya tidak bisa jelaskan banyak,”kata dia.

Kendati begitu, ketika ditanyakan mengenai dokumen perizinan, dia enggan untuk memperlihatkannya. Sebab, untuk perizinan sedang dilakukan pengurusan.

’’Saya belum lihat dokumennya, dan saya pikir masih proses pembuatan, ’’Kata dia.

Sebelumnya, warga sekitar komplek sentosa melakukan aksi protes kepada pengembang perumahan Komplek Sentosa dengan maraknya kendaraan proyek yang menggunakan jalan lingkungan. Sehingga, hilir mudiknya kendaraan tersebut membuat jalanan menjadi kotor dan berdebu dan warga merasa terganggu. Bahkan, akibat dari pengurugan tanah komplek tersebut menyebabkan banjir dipemukiman warga. (mg6/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan