Referendum Bangsamoro

Hasilnya itu tadi. ‘Yes’ menang telak. Hanya di kota Isabela yang dimenangkan ‘No’.

Ini nanti agak rumit. Sebab kota Isabela adalah ibukota provinsi Basilan. Sebuah pulau di dekat Semenanjung Zambuanga.

Secara keseluruhan ‘Yes’ menang di provinsi ini. Maka sebelum 150 hari ke depan otonomi sudah harus berlaku. Hasil referendum itu harus disahkan parlemen Filipina.

Dengan demikian akan ada jabatan gubernur super di atas lima gubernur provinsi otonom itu. Nama jabatannya: Gubernur Regional Otonomi Bangsamoro.

Gubernur Regional itu akan memiliki tiga deputi. Yang harus dari tiga agama: Islam, Katholik, Adat.

Hukumnya hukum Islam. Bagi yang beragama Islam. Mata uangnya tetap peso. Polisi dan tentaranya tetap pusat.

Belum selesai.

Masih akan ada lagi referenduml tanggal 6 Februari depan. Jawaban yang diperlukan tetap ‘Yes’ atau ‘No’. Tapi pertanyaannya berbeda.

Referendum minggu depan itu khusus untuk desa-desa sekitar lima provinsi itu.

Pertanyaannya: ”Apakah Anda ingin (nama desa) ini masuk Daerah Otonom Bangsamoro”. Pertanyaan juga ditulis dalam bahasa Tagalog dan Arab.

Lebih 60 desa atau kota kecil atau pulau kecil yang penduduknya harus ditanya seperti itu. Entah apa hasilnya nanti.

Filipina Selatan memasuki babak baru. Para pejuang Islam di sana sudah menemukan buah perjuangannya.

Tinggal membuktikannya: apakah rakyatnya bisa lebih sejahtera. Atau, seperti yang dipidatokan dalam kampanye pro yes, gaji guru akan naik dua kali. Atau, rakyatnya itu hanya akan jadi barang dagangan politik para elitnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan