SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung kembali menggerakkan beberes lingkungan dengan program Jum’at Bersih (Jumsih) dan mengajak ratusan Aparatur Sipil Negara (ASN). Hal tersebut dikatakan Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bandung Drs. H. Teddy Kusdiana, saat diwawancara, Senin (28/1).
Menurut Teddy, kegiatan Jumsih yang sudah diagendakan Bupati Kabupaten Bandung, Dadang M. Naser, di setiap jum’at pagi harus melaksanakan Jumsih. Hal ini pun sebelumnya sudah dilakukan di kewilayahan tingkat Kecamatan.
“Tidak saja di komplek perkantoran Pemkab Bandung di Soreang, Jumsih akan diterapkan pada pemerintah kecamatan dan desa, untuk disosialisasikan juga pada masyarakat,” ungkap Teddy Kusdiana.
Melalui Jumsih, Teddy berharap dapat mendorong ASN untuk lebih peka dalam aksi meningkatkan kualitas diri dan lingkungan sekitarnya. Akan tumbuh kesadaran dan kepedulian terhadap kelestarian lingkungan hidup dan menjaga kebersihan.
“Kalau lingkungan kita bersih dan asri, akan nyaman saat melaksanakan pekerjaan. Mari maknai giat jumsih ini sebagai bentuk perhatian kita terhadap alam sekitar. Kita berharap masyarakat pun bisa memahami esensi gerakan ini dalam rangka meningkatkan kualitas diri dan lingkungannya,” tegasnya.
Teddy pun mengaku telah memantau sejumlah perangkat daerah (PD). Saat mengunjungi Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), nampak sejumlah ASN tengah melakukan pembuatan Lubang Cerdas Organik (LCO) di halaman kantornya.
“Ini artinya, imbauan pak bupati agar setiap PD dapat membuat LCO, sudah mulai diterapkan. Hal ini juga menunjukan pemahaman dan semangat ASN untuk bisa mengelola sampah secara mandiri cukup tinggi,” terangnya.
Ia menjelaskan saat ini Pemkab Bandung sedang gencar menggalakkan program Bebas Sampah 2020 di Kabupaten Bandung. Berbagai program lingkungan, diantaranya seperti LCO dan Bank Sampah sudah diluncurkan dengan harapan dapat mempercepat terwujudnya bebas sampah di wilayah Kabupaten Bandung.
“Salah satunya ya dengan cara mengelola sampah secara mandiri, untuk memilah dan memilih sampah organik dan non organik. Kita berharap akan tumbuh pemahaman yang sama pada masyarakat bahwa sampah itu bisa menjadi berkah dan bermanfaat,” paparnya. (yul)