CIREBON – Penyebaran HIV/AIDS di Kota Cirebon ternyata masih tinggi. Bahkan cenderung banyak diidap oleh generasi milenial, atau remaja yang berusia produktif.
Sekretaris Komisi Penanggulangan Aids (KPA) Kota Cirebon, Sri Maryati, mengungkapkan 62 persen generasi milenial Kota Cirebon positif HIV/Aids.
”Kalau untuk remaja atau usia produktif, itu sekitar 62 persen,” ungkap Sri, di kantornya, Senin (3/12).
Dia menjelaskan, jumlah tersebut terhitung dari awal Januari hingga November 2018, dan kebanyakannya korban ber-KTP Kota Cirebon.
”Selebihnya luar Kota Cirebon, mungkin mereka beraktivitas di sini atau melakukan kegiatan-kegiatan lain,” ungkapnya.
HIV/AIDS sendiri, ungkap Sri, penularannya sangat banyak di antaranya melakukan seks tanpa pengaman, penggunaan jarum suntik yang bergantian dan cairan ASI yang telah terinveksi.
”Jadi sebetulnya program KPA sendiri adalah bagaimana kami juga memberikan penguatan pemahaman kepada masyarakat, agar masyarakat juga tidak takut dengan orang-orang yang positif HIV,” pungkasnya seperti dilansir laman pojokjabar, kemarin.
Sementara itu di ada 8 unit condom vending machine atau yang disebut ATM Kondom, teronggok hingga berdebu di sudut gudang BKKBN Jabar. Mesin penjualan kondom ini sebagian besar masih tersimpan di dalam dus, belum pernah dibuka sama sekali.
ATM Kondom tersebut disalurkan oleh BKKBN Pusat ke Provinsi Jawa Barat pada 2005. Tujuannya, agar warga pengguna mudah mendapatkannya.
Tadinya ATM Kondom direncanakan akan dipasang di sejumlah titik di Kota Bandung, seperti di kantor-kantor yang banyak pekerja prianya serta di lokalisasi.
Namun, baru dua unit yang dipasang, masyarakat termasuk MUI Jawa Barat keras menolak. Rencana pemasangan ATM Kondom pun kemudian dibatalkan.
”Katanya, BKKBN menghalalkan hubungan pranikah. Tidak,” ungkap Kepala BKKBN Jawa Barat, Teguh Santosa.
”Artinya gini, yang sudah ada kasus (HIV), jangan sampai tambah baru. Nah ini, dengan cara menggunakan ATM Kondom, jadi mudah. Karena untuk mendapatkan kondom, bukan hal yang mudah buat suami. Kalau mau beli di toko, nyari momen agak sepi,” imbuhnya.