35 Rumah di Kampung Cilember Terkena Banjir Cileuncang

CIMAHI – Akibat hujan lebat mengguyur Kota Cimahi pada Minggu (10/11) lalu, sebanyak 35 rumah Kampung Cilember di RT 04 RW 06 terendam ban­jir sekitar 2 meter. Bahkan, rumah milik salah seorang warga rusak berat diterjang luapan air.

Ketua RT 04, Teti Rusmiati, 45, mengatakan, terendamnya rumah di kampung Cilember tersebut akibat dari luapan air dari Jalan Cilember. Bahkan, sebetulnya banjir yang melanda, sudah ru­tin terjadi setiap tahun.

’’Kami semua sudah tidak asing dengan adanya banjir seperti ini,” katanya dilokasi kejadian, kemarin. (12/11).

Terkait peran Pemerintah Kota Cimahi dalam menangani masalah tersebut, Teti menyebut hanya membantu ala kadarnya. Namun, untuk menyelesaikan masalah banjir, Teti mengaku, sejauh ini belum terlihat aksi nyata dari pemerintah atau be­lum bisa memberikan solusi yang terbaik, sehingga setiap tahun wilayahnya kerap kebanjiran.

”Sejauh ini kalau terjadi banjir paling BPBD Kota Ci­mahi yang turun kesini untuk asssesment dan memberikan alat-alat kebersihan dan ke­perluan lainnya,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pemukiman dan Kawasan Peru­mahan (DPKP) Kota Cimahi M Nur Kuswandana sepertinya eng­gan untuk disalahkan dan bertang­gungjawab dengan adanya ban­jir tersebut. Dia mengatakan, bahwa banjir tersebut harus diurut dari mulai hilir yang wilyahnya dari Kabupaten Bandung hingga hulunya Kota Bandung.

Selain itu, solusi untuk pele­baran saluran drainase tidak bisa dilakukan hanya satu titik. Sebab, sempitnya gorong-gorong tidak mampu menampung debit air besar. Namun, untuk melakukan penataan drainase Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum sedang mela­kukan revitalisasi yang ujungnya di bawah jembatan Cimindi.

’’Hilirnya ada di Kabupaten Bandung maka, hilirnya ter­sebut harus dibuka terlebih dahulu,”kata Nur.

Dia menilai, untuk mengen­taskan permasalahan banjir ini, harus ada sinergi antara Kabu­paten Bandung, Kota Bandung, dan Kota Cimahi. Sebab, jika saluran dibuka atau diperlebar, maka banjir akan semakin be­sar di wilayah hilir.

Nur menjelaskan, saat ini sungai Cilemeber memiliki lebar sekitar dua sampai tiga meter, sedangkan kebutuhan agar sa­luran lancar diperkirakan hing­ga sembilan meter, sehingga kapasitasnya tidak terpenuhi.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan