”Sehingga, anak bisa menjadi pembaca yang lama atau menambah pengetahuan dari berbagai literasi yang dia baca. Ke depannya setiap siswa di bawah naungan LPPM RI diwajibkan oleh yayasan kita,” kata dia.
Sementara itu, Senior Manager MURI, Awan Rahargo menilai kegiatan tersebut adalah edukasi literasi yang berbeda lantaran menggunakan gawai. Menurutnya, edukasi literasi dengan gawai pertama dilakukan di dunia dan baru LPPM RI yang menginisiasi kegiatan tersebut.
Tolok ukur yang menjadi penilaian MURI, jelas Awan, ialah melakukan verifikasi secara faktual atau penghitungan jumlah peserta terbanyak. Dalam kegiatan tersebut, dari sebanyak 1.600 peserta yang diusulkan, didapati 1.140 peserta yang berpartisipasi.
”Kami sudah sinergikan dan memang betul jumlahnya dan dianggap sah sesuai dengan SOP rekor MURI, yaitu jumlah peserta 1140, baik guru-guru dan juga siswa-siswi yang turut berpartisipasi,” kata Awan. (mg1/ign)