Posko Siaga Bencana Beroperasi 24 Jam

SOREANG – Sejak hari Rabu (8/11) lalu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung sudah mengaktifkan posko siaga darurat bencana banjir. Posko itu, berlokasi di bekas Gedung Inkanas di Kecamatan Baleendah yang buka selama 24 jam.

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser mengungkapkan, pada perubahan cuaca ekstrim ini, masyarakat diimbau untuk waspada banjir dan longsor.

Sejak beberapa hari ke belakang, sebagian wilayah di Kabupaten Bandung diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga Januari 2019 mendatang.

“Saya imbau kepada masyarakat agar memperhatikan perubahan cuaca. Tetap waspada dan berhati-hati, khususnya yang bermukim di daerah rawan banjir dan longsor,” ungkap Dadang usai menunaikan ibadah shalat Jumat di masjid Al-Fathu Soreang, kemarin (9/11).

Dia memaparkan, kondisi yang kerap hujan harus menjadi perhatian bersama dengan melakukan koordinasi khususnya kepada para camat.

“Dibutuhkan koordinasi efektif mengenai kondisi kebencanaan di wilayah masing-masing. Supaya bisa fast respon dan meminimalisir dampak kerusakan,” tegasnya.

Sementara ditemui di tempat berbeda, menurut Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Akhmad Djohara mengatakan, intensitas hujan deras terus mengalami peningkatan dan berpotensi terjadinya bencana banjir dan longsor. Apalagi diketahui sebagian besar wilayah di Kabupaten Bandung selalu menjadi salah satu langganan banjir dan longsor setiap musim hujan tiba.

Dalam mengantisipasi hal tersebut lanjutnya, posko siaga darurat bencana sudah diaktifkan oleh BPBD dengan menyiagakan 50 orang Satuan Tugas (Satgas). Didukung dengan satgas Pusat Pengendalian Operasional (Pusdalops) sebagai pusat data dan informasi, pemantauan kondisi cuaca di seluruh wilayah setiap harinya bisa terkontrol.

“Kita siagakan 50 orang satgas dan pusdalops selama 24 jam sehari secara bergiliran. Sehingga penanggulangan bencana bisa dilakukan secara cepat untuk meminimalisir dampak resiko bencana kepada masyarakat,” imbuhnya.

Selain pengerahan personil di lapangan kata Kalak BPBD, sejumlah peralatanpun digunakan, khususnya dalam hal evakuasi.

“Kita sudah siagakan perahu LCR 2 unit, perahu riverboot 2 unit, kayak 2 unit, perahu alumunium 4 unit dan perahu kayu yang sudah terdistribusi ke tiap RW di Baleendah sekitar 10 unit,” ungkapnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan