Peduli Air, YSBI dan TNI Canangkan “Kota 1000 Terang”

SOREANG – Yayasan Solusi Bersinar Indonesia (YSBI) bekerja sama dengan TNI hari ini mencanangkan program “Kota 1000 Terang.” Salah satu programnya adalah mengajak peran serta masyarakat untuk peduli pada air dengan menjadikan sungai Citarum bersih.

Pembina YSBI, Fifi Rahardja menyatakan hal itu saat mencanangkan “Kota 1000 Terang”, di Bale Rame, Soreang, Kabupaten Bandung Sabtu, (3/11). Ia menjelaskan maksud kata terang di program ini bukan terang listrik, melainkan menjadikan masyarakat teredukasi untuk meningkatkan keahlian, kesadaran pada lingkungan hidup dan kesejahteraan.

“Program ini mengajak peran serta masyarakat terlibat dalam 5 point utama yakni pendidikan/pelatihan, kesehatan dan olah raga, kesenian dan kebudayaan, ekonomi pemberdayaan dan lingkungan hidup,” jelas Fifi saat pencanangan program “Kota 1000 Terang” ini.

Menurut dia, program tersebut terlaksana berkat dukungan Pentahelix yakni, TNI, pengusaha, pemerintah provinsi dan kabupaten, masyarakat diwakili komunitas dan akademisi. Pada program kesenian dan budaya misalnya, ada program kompetisi film pendek dan fotografi tentang 1000 wajah Citarum.

“Melalui program kompetisi film pendek dan fotografi ini kita ingin ajak masyarakat ke Sungai Citarum untuk melihat sisi positif dan negatif. Positifnya, ada air di Citarum yang kotor luar biasa masih dipakai MCK, mandi, masak, mancing. Sisi negatifnya, kok masih ada warga yang mau pakai air sekotor itu. Karena itu, mari jadikan Sungai Citarum bersih agar lebih banyak mendapat sisi positif daripada negatif,” ujar Fifi.

Kalau memang air adalah sumber kehidupan, lanjut dia, mari kita rawat, jangan dirusak, jangan buang limbah ke sungai. Harus peduli kalau lihat sungainya kotor. “Hayu bikin gerakan-gerakan yang baik untuk mewujudkan Citarum Harum,” ujarnya.

Tak hanya itu, komunitas seni Jelekong diminta melukis dengan menggunakan bahan baku limbah. “Ada lukisan dari tutup botol, unik dan menarik. Dari komunitas ini sudah terkumpul 1000 lebih lukisan,” kata Fifi.

YSBI juga menggagas Kakadung atau Kakapalan Cikapundung. Programnya, mengajak pelajar SD hingga SMP kreatif membuat mainan dari sampah. Hasilnya, Kakadung yang mereka buat kita ikut sertakan di kompetisi internasional di Singapura. “Kita menang. Dengan prestasi, kita sosialisasikan program ini ke sekolah-sekolah, hasilnya terkumpul 1000 kakapalan dari sampah,” ucap dia.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan