Kolam Retensi Atasi Banjir Pagarsih

BANDUNG – Untuk mengatasi banjir Pemkot Bandung tengah mengerjakan proyek kolam Retensi Sirnaraga yang ditargetkan pada tahun ini akan rampung.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Arief Prasetya mengatakan, kolam tersebut dibangun sebagai pengendali air untuk penahan air yang mengalir dari Sungai Citepus.

Dia menyebutkan, pembangunan kolam retensi seluas 6.491 meterpersegi (m2) saat ini telah mencapai 60 persen dengan anggaran Rp5,45 miliar.

Menurutnya, salah satu fungsi kolam ini adalah untuk menahan arus air agar tidak terjadi lagi banjir dijalan Pagarsih ketika hujan lebat.

“Mudah-mudahan dengan kolam retensi ini kita bisa menahan debit air ke Pagarsih. Debit air bisa kita kurangi karena kita tahan di Sirnaraga,” jelas Arief ketika ditemui dibalai Korta kemarin. (16/10).

Dia memaparkan, kolam retensi di Sirnaraga itu dapat menampung air sekitar 19.473 m3. Kolam itu berfungsi untuk menahan aliran air sehingga jika terjadi hujan besar tidak melimpah menggenangi jalan lingkungan rumah warga.

Selain kolam retensi di Sirnaraga pihaknya juga sedang mempersiapkan kolam retensi baru di Gedebage. Namun, proyek tersebut baru akan dimulai 2019 nanti.

“Sekarang DED (Detil Engineering Design) sedang dibuat,” imbuh Arief.

Di Gedebage, kolam retensi akan dibangun untuk mengatasi limpahan aliran air yang diperkirakan tidak dapat teratasi oleh kolam retensi besar yang tengah digarap Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

Dia menilai, dibangunnya kolam retensi di Gedebage ditujukan untuk menahan arus air yang tidak bisa di cover oleh danau buatan yang sekarang di garap Pemprov Jabar.

’’Jadi kita membuat kolam retensi untuk menangani banjir yang dekat pasar Gedebage,” tutur Arief.

Arief menambahkan, untuk mengantisipasi datangnya musim hujan pihaknya sudah mengintruksikan untuk memperbaiki saluran dan membersihkannya. Hal itu, untuk menghindari penyumbatan.

“Antisipasi musim hujan kita merawat saluran dengan membersihkannya,” klaim Arief. (yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan