Aremanita Sedih dengan Sanksi PSSI Seumur Hidup

MALANG – Tikka Dessy Harsanti yang merupakan Aremanita pendukung dari Arema FC, turut bersedih mendengar sanksi larangan masuk stadion di seluruh Indonesia selama seumur hidup, yang dijatuhkan Komisi Disiplin PSSI kepada dirigen Aremania Yuli Sumpil.

Yuli diganjar sanksi itu lantaran masuk ke lapangan Stadion Kanjuruhan Malang saat jeda turun minum dalam laga Arema vs Persebaya Surabaya di pekan ke-24 Liga 1 2018, Sabtu (6/10) lalu. Saat itu, Yuli masuk ke lapangan sambil melakukan aksi menyawer pemain tim tamu.

“Kasihan juga Sam Yuli kalau tidak diizinkan masuk stadion seumur hidupnya, pasti sedih banget, karena sepanjang hidupnya sudah didedikasikan untuk mendukung Arema, saya turut bersedih, tapi dia sebagai dirigen juga bertanggung jawab kepada Aremania, saya tetap salut dan hormat kepada Sam Yuli,” kata Tikka kepada wearemania.

Seluruh Aremania juga disanksi tidak bisa mendampingi Arema berlaga di kandang maupun tandang hingga akhir musim, ditambah denda 100 juta rupiah untuk manajemen klub.

“Walaupun saya Aremanita yang mendukung Arema, tapi menurut saya sanksi itu pantas, walaupun pasti merugikan Arema, termasuk pemain, manajemen, dan suporter, karena yang terlibat insiden itu tidak semua Aremania, hanya beberapa orang saja, tapi merugikan dan merusak nama baik Arema,” kata Tikka, Aremanita kelahiran 4 Desember 1991 itu.

Tikka juga menyayangkan adanya pelanggaran regulasi yang berbuah sanksi itu, mulai dari penyobekan bendera tim rival Arema, nyanyian rasis dan pelemparan botol.

Aremanita yang baru saja naik ke pelaminan ini sebenarnya menginginkan adanya perdamaian antara kubu suporter Arema dan Persebaya.

“Rivalitas cukup di lapangan selama 90 menit, sanksi ini menjadi pembelajaran untuk semua suporter, terutama untuk Aremania, memang harus ada sanksi yang tegas agar tidak ada lagi keributan di sepakbola, karena yang rugi pasti diri sendiri dan klub yang dibela, suporter harus dewasa dan saling menghargai, karena kita satu Indonesia,” pungkasnya. (agungprima/jpnn)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan