Waspadai Lahan Krisis Sebelum Hujan

BANDUNG – Meskipun disebut kota Metropolitan, kondisi tanah di Kota Bandung ternyata sangat Labil dan sering terjadi pergerakan diwilayah Bandung Bagian utara.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung Salman Fauzi mengatakan, lahan labil ataupun kritis perlu beberapa penanganan dan respon cepat. Apalagi, jika musim hujan turun maka harus ada kewaspadaan bagi warga yang tinggal di lahan yang memiliki kemiringan.

Dia mengatakan, di Kawasan Bandung Utara (KBU) banyak sekali memiliki lahan kritis. Bahkan, banyak dari sebagaian warga yang tinggal di daerah tersebut.

’’Kita akan sosialisasikan ini kepada warga melalu pihak kecamatan, agar warga selalu waspada dan berhati-hati,”jelas Salman kepada wartawan kemarin. (7/10).

Dia mengungkapkan, salah satu kekhawatiran berdasarkan pengalaman yang pernah terjadi adalah bencana longsor yang diakibatkan tidak ada daerah resapan air.

Untuk itu, dia meminta kepada masyarakat untuk melakukan kegiatan membuat lubang biopori agar air hujan meresap kedalam tanah.

’’Tanah longsor akibat lahan kritis, juga berpotensi membuat turunnya air dengan cepat dari kawasan KBU. Dimana air yang turun tersebut menyebabkan luapan banjir yang cukup cepat,’’kata dia.

Selain itu, KBU yang kondisinya sudah banyak beralih fungsi menjadi banyak perumahan menjadi penyebab berkurangnya daerah resapan air. Bahkan, pada tahun lalu daerah Cicaheum kena imbas banjir Bandang.

Salman memaparkan, permasalahan ini harus ditangani komperhensip dengan ebkerjasama lintas sektor dan lintas wilayah. Sehingga, kedepan lahan-lahan kritis dapat di hijaukan kembali.Terutama bagi pemerintah kabupaten/kota yang ada di sekitar kawasan tersebut.

“Persoalan KBU ini tentu saja lintas daerah, yang melibatkan Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung. Mereka juga mempunyai kekhawatiran yang sama,” ujarnya.

Selain itu, kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan, dengan cara menanam pohon dan tidak mengotori lingkungan harus terus tumbuh. Sebab, dengan membuang sampah sembarangan, dapat menjadi penyebab permasalahan lingkungan.

“Maka masyarakat perlu bahu-membahu bersama pemerintah dalam menanam pohon serta menjaga lingkungannya. Seperti tidak membuang sampah sembarangan,” ucapnya.

Salman menambahkan bahwa perilaku masyarakat yang membuang sampah sembarangan ke saluran air atau drainase masih banyak. Hal tersebut, ikut menjadi salah satu faktor yang menyebabkan banjir.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan