Butuh Waktu Menangani Sampah di Kota Bandung

JABAR EKSPRES – Penanganan timbulan sampah masih menjadi masalah Kota Bandung. Bahkan, per Selasa, 7 November 2023, kemarin, tercatat ada sebanyak 37 ribu ton sampah yang tertahan.

Hal demikian diungkapkan Penjabat (Pj) Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono, saat menanggapi masalah penanganan sampah di Ibukota Jawa Barat (Jabar) tersebut. Menurutnya, butuh waktu panjang.

“Dengan adanya kedaruratan sampah Sarimukti ini memang masih ada tersisa per hari kemarin, sekitar 37 ribu ton,” ungkap Bambang kepada wartawan, Selasa, 7 November 2023 kemarin.

Kondisi itupun, diperparah dengan adanya pembatasan ritase menuju TPA Sarimukti. Sementara pada waktu bersamaan, penumpukan sampah terus terjadi di Kota Bandung.

BACA JUGA: Upaya Wujudkan Cimahi Zero to Landfill, DLH Siapkan TPS Santiong untuk Sampah Mandiri

Lantas berkenaan dengan masalah sampah saat ini, pihaknya tengah menargetkan penanganan di hulu dari berbagai cluster. Diantaranya cluster rumah tangga, kewilayahan, dan perkotaan.

Terlebih, menurut Bambang, ada sebanyak 560 ton sampah yang ditimbulkan dari seluruh cluster tersebut. “Jadi masih ada tersisa. Itu harian, nah sisa yang lama di tambah harian masih akumulatif,” tuturnya.

Sebelumnya, pascakondisi darurat di tempat pembuangan akhir (TPA) Sarimukti, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung menerima pembatasan ritase sampah sebanyak 50 persen.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung, Dudy Prayudi menuturkan, saat ini pihaknya hanya diperbolehkan mengirimkan sampah sekira 628 ton per hari atau setara dengan 150 ritase.

“Kalau normalnya kami bisa sampai 240-250 ritase. Tapi kalau sesuai dengan kesepakatan risalah rapat, kami hanya mengirimkan sampah maksimal setengahnya,” tutur Dudy seusai meninjau lokasi lubang penimbunan sampah di Tegalega, Rabu, 1 November 2023 lalu.

BACA JUGA: Dari 68 Titik, Pemkot Bandung Klaim Lokasi Langganan Banjir Tersisa 12

“Ya, jadi ritase sampah sesuai dengan rapat yang waktu itu disepakati tanggal 28, Agustus 2023. Bahwa pasca keadaan darurat, pengiriman sampah besar ini hanya diperbolehkan 50% saja,” sambungnya.

Akibat dari pembatasan itu, masalah baru terkait sampah kian bertambah. Pada hari Rabu, 1 November 2023, berdasarkan data DLH Kota Bandung, ada sekira 37.000-an ton sampah yang masih tertahan di Ibukota Jawa Barat (Jabar) ini.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan