BANDUNG – Bencana gempa dan tsnunami yang melanda Kota Palu, Sigi serta Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, menggerakkan hati para siswa Yayasan Pendidikan Assalaam, Kota Bandung.
Sambil membawa kotak kardus, para siswa yang didampingi guru mengumpulkan sumbangan di sekitar Alun-Alun Kota Bandung, kemarin (3/10). Tidak tampak raut letih atau lelah, mereka tampak begitu semangat.
”Makanya dengan kegiatan ini kami mendidik para siswa untuk berempati dan merasakan penderitaan saudaranya yang terkena musibah,” kata Kepala SD Assalaam, Jainudin di lokasi kegiatan.
Menurut Jainudin, Yayasan Assalam berusaha menanamkan kesalehan sosial kepada siswa sejak dini. ”Kami ingin anak-anak paham, apa yang terjadi pada orang lain bisa terjadi juga pada diri mereka,” ujarnya.
Selain pengumpulan sum-bangan, siswa-siswa Assalaam juga di ajari tata cara shalat Goib sebagai salah satu syariat yang di perintahkan oleh agama Islam. Para siswa di ajarkan materi kaifiat dan hukum melakukan shalat Goib sesuai dwngan ajaran Rosul.
”Selain berempati kita juga kan di ajarkan untuk mendoakan korban musibah yang meninggal dunia.” ucapnya.
Sejak pagi pihak yayasan melakukan shalat ghoib yang melibatkan seluruh siswa, pengajar dan pegawai Yayasan. Setelah itu para siswa di beri edukasi mitigasi gempa dan tsunami dengan pemateri dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kota Bandung.
Selanjutnya, para guru mendampingi siswa-siswa mengumpulkan sumbangan bagi korban gempa dan tsunami di Palu dan Donggala. Jainudin berharap rangkaian kegiatan tersebut bisa menjadikan siswa-siswanya memiliki kepedulian sosial yang tinggi. (feb/rmo/ign)