Sementara, mengenai fakta di lapangan yang menunjukkan masyarakat Jabar merupakan terbanyak alumni 212 dan terbanyak yang dukung #GantiPresiden2019. Menurut Muradi, hal ini karena terbaginya suara ke empat Paslon pada Pilgub 2018 yang menggambarkan calon dengan latar belakang ulama juga tidak serta merta didukung dan dipilih oleh Pemilih jabar.
”Artinya, tetap ada rasionalitas dan kepemimpinan yang merangkul semua. Seperti Ridwan Kamil dalam konteks tersebut bisa menegaskan bahwa pemilih di Jabar lebih memilih figur dengan latar belakang pengalaman yang lebih baik dan peduli terhadap keberagaman di mana agama menjadi bagian yang tidak terpisahkan di dalamnya,” pungkasnya.
Sehingga, dapat disimpulkan bercemin dari Pilgub Jabar secara faktual yaitu, pemilih di Jabar dikategorikan sebagai pemilih rasional dan Dinamis, di mana kerap juga mengalihkan dukungan karena terpengaruh kampanye hitam dan atau tren politik yang tengah berlangsung.
“Penekanan pada kata dinamis karena meski rasional, namun tidak terlalu kritis pada hakikat dan konsep kepemimpinan yang kadang juga mengedepankan soal yang bernuansa SARA,” ucapnya. (mg2/ign)