Plus-Minus Persepsi Publik

Sementara itu kata Asep, persepsi negatif KH Ma’ruf Amien dianyatanya Ma’ruf Amin dinilai terlalu tua dan kurang berwibawa sebagai Wakil Presiden RI, dan dianggap menjilat ludahnya sendiri setelah dirinya pernah menyampaikan “jangan mengikuti pemimpin yang ingkar janji” yang ditujukan ke Joko Widodo tetapi sekarang justru menjadi Calon Wakil Presiden Jokowi.

”Disamping itu publik pun merasa ragu terhadap kemampuan Ma’ruf Amin sebagai pemimpin bangsa karena lebih cocok sebagai ulama atau ketua MUI saja,” ujarnya.

Sosok KH Ma’ruf Amien dinilai publik tidak cocok mendampingi Jokowi, karena sebenarnya ada sosok Mahfud MD yang lebih cocok dibandingkan dengan Ma’ruf Amin. Selain itu, publik pun menilai Ma’ruf Amin hanya pelengkap saja atau hanya sebagai alat politik tidak mengerti pemerintahan.

”Netizen berpendapat bisa hancur Negara dipimpin yang bukan ahlinya (pernyataan tersebut tertuju terhadap Ma’ruf Amin),” pungkasnya.

Sedangkan persepsi positif dari KH Ma’ruf Amin yaitu, Ma’ruf Amin dinilai dapat meredam Isu SARA karena sebagai tokoh Agama Islam yang cukup didengarkan baik fatwa atau nasehatnya, Ma’ruf Amin pun dinilai  publik sebagai muslim yang taat, dan dapat mewakili para ulama serta cocok mendampingi Jokowi.

”Publik pun menilai Jokowi-Ma’ruf Amin adalah pasangan ideal, dimana Jokowi adalah Umaro dan Ma’ruf Amin adalah Ulama, Ma’ruf Amin akan bisa diandalkan untuk kepentingan para Ulama,” tambahnya.

Asep menambahkan, data mengenai persepsi publik khususya para netizen baik itu yang positif maupun negatif diambil dari media sosial menjelang Pemilihan Presiden 2019. Data ini dikumpulkan berupa komentar dari para netizen di berbagai media sosial di antaranya facebook dan youtube di berbagai isu yang berkaitan terutama di sekitar 6 wilayah kota besar yaitu, Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, Medan dan Makassar.

”Hasil secara umum, netizen memang mempunyai pandangan beragam terhadap kedua cawapres tersebut baik positif maupun negatif. Dari beberapa data yang saya kumpulkan, netizen memiliki pandangan yang lebih beragam dan lebih banyak negatif terhadap cawapres Sandiaga Uno dibandingkan dengan Ma’ruf Amin,” tutupnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan