Metode STEM, MacGyverism Restorasi Guru

Rhodes (1982) melalui teori ”The Four P’s of Creativity” menyebutnya sebagai dimensi pribadi (person) kreatif. Dalam dimensi ini melalui pendekatan pembelajaran STEM guru mampu menghubungkan factor ilmu pengetahuan (science), teknologi, engineering dan matematika secara terintegrasi.

MacGyver adalah sosok yang dididik sebagai seorang ilmuwan yang mampu memecahkan berbagai masalah, begitu juga dengan guru yang senantiasa harus terus mengasah keterampilan mengajarnya agar mampu memecahkan masalah yang dihadapinya sekaligus menjadi model untuk ditiru oleh para siswanya. Pendekatan pembelajaran STEM  yang dapat dilakukan melalui tiga pola (Silo, Embedded/Tertanam dan Terintegrasi) memberi kesempatan kepada guru dan para siswanya untuk menggunakan barang-barang umum.

Dalam konteks penyelenggaraan pendidikan  ketersediaan sumber daya barang-barang umum ini bisa menjadi bahan yang secara kontekstual menunjang efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar. Bagaimana sosok MacGyver  yang selalu menggunakan pengetahuan ilmiah dan inventif barang-barang umum sebagaimana kita saksikan melalui film-filmnya adalah fenomena yang harus menjadi sumber rujukan perilaku amati, tiru dan modifikasi oleh para guru.

Seperti diungkapkan di muka, ciri khas MacGyver adalah dia selalu membawa pisau Swiss Army dan gulungan selotip. Kedua benda ini dipertontonkan seolah-olah menjadi bagian tak terpisahkan dari keberadaannya serta menjadi alat/tool inspiratif dan pemecahan masalah.

Kita tahu bahwa pisau Swiss Army sesungguhnya adalah satu paket alat pisau dan sejenisnya terdiri atas beberapa buah perkakas dalam satu bentuk ringkas. Swiss Army hadir dengan karakteristik dan fungsinya masing-masing. Begitu juga dengan selotip yang ternyata memiliki fleksibilitas multi fungsi. Kedua benda ini seolah menjadi simbol makna sumber kreativitas untuk pemecahan masalah yang hasilnya manfaat dan maslahat.

Nah, untuk guru adakah alat/tool yang melekat pada profesinya dan  dapat berfungsi seperti fungsi pisau Swiss Army dan gulungan selotip bagi seorang MacGyver?  Medan yang dihadapi guru bukanlah medan seperti yang dihadapi MacGyver, oleh karena itu esensi alat/tool yang dimaksudkan tidak  harus sama. Yang penting adalah adanya kesamaan makna berupa  sikap mental dinamis, terbuka dan kreatif serta senantiasa ”penasaran” harus melekat  pada sosok guru,  disamping tentu saja adanya aspek materials terkait dengan kesiapan sarana dan prasarana penunjang pembelajaran seperti yang dikemukakan oleh Stohlmann, Moore & Roehrig (2012).

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan