”Coba bayangin 340 ribu ton limbah, ini data. Limbah ini yang kita hadapi, ada 30 juta lebih penduduk di bantaran. Itu hampir 90 persen orang Sunda. Ini jadi ancaman, karena turunannya bisa kuntet,” katanya.
Luhut juga mengungkapkan, berdasarkan hasil penelitian Institut Pertanian Bogor (IPB) ikan yang hidup di aliran Sungai Citarum tidak layak untuk dimakan. Karena sudah tercemar oleh limbah dan kotoran lainnya.
”Hasil penelitian IPB hampir semua ikan (yang hidup di Citarum) tidak layak makan. Orang yang makan ikan (tersebut) dan perempuan (hamil) hampir pasti (bayinya) kuntet. Apakah anda mau menjadi penyumbang kuntet. Saya tanya hati nurani masing-masing,” ujarnya.
Untuk itu, dia kembali mengingatkan agar semua pihak ikut membantu menyelesaikan semua permasalahan di Sungai Citarum. Mulai dari masalah limbah hingga permasalahan lain yang bisa merusak Citarum.
”Saya sudah diskusi dengan teman-teman berharap kita kompak. Semua tinggal kerja. Saya akan terus pantau,” ucapnya.
Sementara itu, Ketua Bidang Properti dan Kawasan Ekonomi, Apindo Sanny Iskandar menyatakan siap membantu pemerintah untuk menyelamatkan Sungai Citarum. ”Kami dari himpunan kawasan industri siap bantu (untuk menyelamatkan Sungai Citarum),” ucapnya. (ald/rmo/ign)