Gustika Afiandy, 38, tak pernah menyangka bahwa perjalanan hidupnya harus menerima takdir pahit, setelah dokter menvonis dirinya mengidap penyakit kanker otak stadium satu.
Berperawakan tinggi dengan kulit sawp matang, Gustika masih tetap menjalani hari-harinya sebagaai pengemudi transportasi online di Kota Bandung.
Sekilas penampilan fisiknya tidak menunjukan bawa ia sedang berjuang menghadapi penyakit yang mematikan. Namun, untuk memenuhi kewajibannya dia tetap mencari nafkah demi kedua orang tuanya yang seakan menjadi obat mujarab untuk sakit kepala yang dideritanya.
Ya saya memang di vonis kanker otak oleh dokter tapi mau bagaimana lagi saya tetap menerima kenyataan ini, dan yang terpenting tetap bekerja demi keluarga tercinta,” kata Gustika ketika ditemui belum lama ini.
Dari pertemuan denganya Gustika menceritakan, berawal tahun 2000, dia sering mengeluh sakit kepala hebat. Namu, setelah diperiksakan ke dokter ternyata tidak disangka dia terkena penyakit kanker otak dengan stadium 4. Bahkan, untuk harapan hidup dokter menyatakan hanya bertahan 1 tahun saja.
Mendengar kabar tersebut, hidup Gustika seakan hancur dan hilang gairah untuk mejalakan aktivitas kesehariannya. Akan tetapi, berkat dorongan keluarga dan dukungan sahabat akhirnya dia mulai bangkit dan memilih bersikap pasrah dengan keadaan yang menimpanya.
“Dulu orang tua saya bilang bahwa penyakit itu datangnya Allah dan Allah lah yang memiliki kehendak untuk menyembuhkannya,”kata dia.
Mendengar kata-kata tersebut baginya sangat menggugah hati untuk kembali bangkit dari belenggu vonis penyakit yang dideritanya. Bahkan, dengan ikhtiar dan doa akhirnya penyakit Kanker yang dideritanya berangsur turun menjadi Stadium satu.
Sebagai pengemudi online Gustika bergabung dengan GrabBike pada 2016. ketika itu dia diajak oleh kakak kandungnya. Bahkan, satu keluarga termasuk Bapaknya, kakak kandung dan kakak iparnya berprofesi sama.
Pria kelahiran tahun 1980 ini, mengaku, selama menjadi pengemudi transportasi online menang sangat keras dan butuh perjuangan, namun dengan menikmati profesi dan selalu bersyukur dengan rezeki yang diterima membuat dia tak pernah mengeluh ataupun patah semangat.
Kalau panas terik atau hujan deras hingga dicancel oleh penumpang ketika hampir sampai di lokasi penjemputan itumah sudah biasa, yang penting saya mah selalu bersyukur saja kang,”kata Gustika..