Duet Ulama – Ekonom Bisa Jadi Alternatif Pilihan

JAKARTA– Peta politik menjelang pendaftaran Pilpres 2019 semakin ramai diperbincangkan, sejumlah nama tokoh banyak bermunculan.

Wacana pemimpin alternatif kian ramai diperbincangkan menjelang perhelatan akbar Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden 2019 mendatang.

Publik berharap figur lain selain Presiden Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Siapakah mereka?

Kelompok Diskusi dan Opini Publik Indonesia (KedaiKOPI) April lalu sempat merilis hasil survei bertajuk “Pemimpin Umat”.

Nama-nama yang dipilih dalam jajak pendapat itu, antara lain Habib Rizieq Shihab di urutan pertama, menyusul kemudian KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), Ustadz Abdul Somad, TGB Zainul Majdi, KH Ma’ruf Amin, dan Jokowi berada di urutan ke-6. Ada pula nama lain seperti KH Musthafa Baisri (Gus Mus), KH Yusuf Mansur dan tokoh-tokoh lain. 

“Yang menjadi tantangan justru tokoh-tokoh (gerakan) 212 seperti Gatot Nurmantyo (mantan Panglima TNI) dan Anies Baswedan enggak masuk dalam kategori pemimpin umat,” kata pengamat politik yang juga Founder Lembaga Survei KedaiKOPI, Hendri Satrio Hendri saat dihubungi wartawan, Minggu (10/6).

Artinya, menurut Hendri, pemimpin alternatif belum mengerucut ke satu tokoh. Termasuk umat Islam yang masih dalam posisi menyeleksi siapa figur yang layak menjadi pemimpin alternatif. 

“Apakah itu sosok Prabowo, TGB Zainul Majdi (Gubernur NTB) atau malah tokoh alternatif seperti Rizal Ramli yang akan dipilih untuk menyaingi Jokowi nanti,” sambungnya. 

Masyarakat termasuk umat Islam, lanjut Hendri, masih memilih tokoh sesuai dengan kebutuhan. 

“Misalnya saat ini kebutuhannya adalah ekonomi, karena Indonesia sedang tidak baik secara ekonomi maka yang yang akan lebih dicari itu ya orang-orang yang memiliki background ekonomi Bagus. Ya salah satunyya Rizal Ramli,” jelasnya. 

Pilihan lainnya, bila umat Islam membutuhkan tokoh yang ulama sekaligus umaro, yang dipilih adalah TGB Zainul Majdi atau beberapa calon alternatif lain yang selama ini beredar, seperti Menteri Kelautan Susi Pujiastuti atau mantan Ketua KPK Abraham Samad.

“Tapi yang jelas masih selektif dan masih cair sekali pilihannya. Jadi enggak berarti dia harus (tokoh) dari partai politik atau dari militer, tetapi lebih ke kebutuhan,” tutupnya. (*)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan