BANDUNG – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Jawa Barat tak mempersoalkan demonstrasi sekelompok orang yang tergabung dalam Forum Pasundan Bergerak (FPB), Selasa (15/5).
Wakil Sekretaris Umum DPW PKS Jabar, Agus Andi Setiawan mengatakan, demonstrasi tersebut merupakan bagian dari pelaksanaan demokrasi. Bahkan dari awal pihaknya mempersilahkan perwakilan demonstran untuk hadir duduk bersama. ”Para pendemo diakhir menawarkan 10 orang (untuk audiensi),” kata Agus kemarin (16/5).
Agus menuturkan, pada dialog tersebut FPB mencoba konfirmasi sejumlah data kepada pihaknya. Ketika ditanyakan datanya, saat itu FPB tidak bisa menunjukkan bukti. ”Mereka belum bisa memberikan data dan akan memberikan susulan,” jelas Agus.
Kemudian, mereka juga menanyakan perihal sikap PKS atas aksi teroris yang membombardir di sejumlah daerah dewasa ini. FPB menuduh PKS sebagai partai yang mendukung paham terorisme. “Hal-hal itu didapat dari media. Saya tanya media itu, mana buktinya, mereka belum membuktikan,” ungkap Agus.
Dia menambahkan, sejak awal pihaknya turut prihatin atas aksi teroris mulai dari Mako Brimob, Depok hingga Surabaya dan Sidoarjo.
”Kita pun mengutuk keras upaya terorisme itu,” pungkas Agus.
Sementara terkait tuntutan FPB agar PKS minta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia atas sikapnya yang bungkam pada segala bentuk kejahatan teroris, merupakan salah alamat.
Agus menjelaskan, tuduhan yang dialamatkan terhadap partainya itu juga lemah. Sebabnya, FPB tak bisa menunjukkan bukti perihal PKS mendukung aksi terorisme. ”Tuntutannya minta maaf, apa salah kita? Gak ada yang kita lakukan,” ucap Agus. Kemarin (16/5).
Dia menuturkan, salah satu tokoh PKS di pusat hanya memberikan sebatas arahan jangan sampai berbagai kasus yang terjadi di Indonesia di politisasi oleh pihak yang sengaja memperkeruh suasana. Sehingga pada akhirnya tercipta suasana tidak kondusif.
”Itu yang harus kita antisipasi. Jadi kita tidak tuduh sana-sini sama sekali. Bahkan kita tidak bungkam,” ujar Agus.
Dia menegaskan, tokoh PKS di Pusat juga ketika mendengar aksi terorisme kembali terjadi akhir-akhir ini langsung mengutuk keras. Aksi tersebut tidak dibenarkan dari sisi kemanusiaan maupun keislaman.