One Man Show, Gaya Kepemimpinan Dedi Mulyadi Dinilai Bahaya

JABAR EKSPRES – Ketua DPW PKS Jabar Haru Suandharu ikut angkat bicara terkait gaya kepemimpinan Gubernur Jabar Dedi Mulyadi. Menurutnya, gaya kepemimpinan itu berbahaya.

Haru menuturkan, dalam pengamatanya, gaya kepemimpinan Dedi Mulyadi cenderung One Man Show. Yakni gaya kepemimpinan yang cenderung mengambil keputusan secara sepihak.

Gubernur juga dinilai kurang melibatkan stakeholder, misalnya DPRD dalam pengambilan kebijakan. Padahal dalam memimpin Jawa Barat itu butuh kolaborasi yang baik. Tidak bisa dijalankan sendiri.

BACA JUGA:Bansos Ditukar Vasektomi, Dedi Mulyadi Langgar HAM

Jawa Barat ini penduduknya banyak, kemudian ada 27 kota/kabupaten dengan karakter masing masing. Di tambah ada juga legislatif di DPRD yang merupakan perwakilan rakyat dan parpol, belum lagi stakeholder lain.

One man show itu kalau sekaranng dampaknya belum terasa. Tapi ke depan, itu akan menimbulkan kesulitan besar. Itu bahaya,” katanya.

Haru melanjutkan, kebijakan semestinya tetap dikaji mendalam. Pihaknya turut menyayangkan kebijakan yang cenderung dikeluarkan secara sepihak dan langsung dipublikasikan di media sosial tanpa melibatkan diskusi dengan para pakar dan DPRD.

BACA JUGA:Dedi Mulyadi Wajibkan Penerima Bansos KB Vasektomi, MUI: Itu Haram!

Menurutnya, kebijakan yang diambil tanpa pertimbangan hukum dan keadilan publik bisa jadi kebijakan cacat hukum. “Jadi Jangan hanya demi mendapat aplaus dari netizen. Mestinya lebih kolaboratif,” sambungnya.

Beberapa kebijakan baru telah diambil Dedi Mulyadi setelah dilantik sebagai Gubernur Jabar. Mulai dari larangan study tour, efisiensi hibah, hingga pendidikan ke barak militer bagi remaja yang nakal.

Kebijakan itu juga menuai beragam respons dari berbagai pihak, ada pro dan kontra.

BACA JUGA:Pendidikan Semi Militer Ala Dedi Mulyadi Keliru!

Haru berharap dalam penyusunan APBD maupun Perubahan APBD ke depan juga lebih bisa berjalan sebagaimana mestinya. Bukan melalui pergub yang sepihak.

Ia juga menekankan pentingnya komunikasi antara Gubernur, DPRD, OPD, dan masyarakat. “Saya setuju efisiensi, tapi kalau pemangkasan lebih dari 20 persen itu bukan efisiensi, melainkan restrukturisasi. Dan itu pasti berdampak luas,” ujarnya.

Haru berharap Dedi Mulyadi dan Erwan sukses memimpin Jabar. “Tapi jangan lupa kolaborasi,” tutupnya.(son)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan