#GantiPresiden2019 Bikin Heboh

Membalas jawaban Deddy, Emil lantas menyinggung penggunaan dana sebesar Rp120 miliar dari dana APBD untuk program Citarum Bestari yang isinya adalah menjanjikan sungai Citarum bisa diminum tahun ini. ”Tapi ada dana 120 miliar untuk Citarum Bestari,” kata Emil

”Iya, dan sampah dari Bandung berkurang,” jawab Deddy, tetap menyanggah bahwa dirinya tidak bekerja membersihkan Citarum.

Emil tak habis akal. Merespons jawaban Deddy, Emil menyatakan bersihnya sungai Citarum tak sekedar kerja Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat terdahulu. ”Itu karena Wali Kota Bandung kerjanya bagus,” kata Emil.

”Tapi banjir,” Deddy balas menyerang Emil. Debat keduanya pun berlangsung panas, Emil selalu menyanggah perkataan dari Deddy meski Deddy belum selesai bicara. Deddy pun menunjukan gesture tak terima dan ingin meninggalkan panggung debat.

”Saya tinggal nih, saya belum selesai ngomong disanggah mulu,” kata Deddy sembari berbalik membelakangi Emil.

Sementara itu, Jawa Barat menghadapi berbagai masalah kerusakan lingkungan dan sumber daya alam. Pada tahun 2010-2014, alih fungsi lahan pertanian naik 223 ribu hektare, sementara sawah menyusut hingga 73 ribu hektar.

Selain itu, bencana alam juga meningkat 523 kejadian di 2015 menjadi 1500 kejadian di tahun 2017. Sawah yang terkena banjir pun naik dari 11 ribu hektar di tahun 2012, menjadi 68 ribu hektar di tahun 2014. Emil mengatakan kerusakan lingkungan harus dikembalikan kepada kepatuhan dengan cara menerapkan rencana tata ruang wilayah yang sesuai dengan hukum.

“Yang kedua kita gunakan inovasi, kami pasangan Rindu punya konsep pertanian infus, menetesi tanaman, konversi lahan-lahan kering yang kekurangan air di Jabar Selatan sehingga menambahi 300 ribu lahan pertanian baru,” kata Ridwan Kamil dalam debat Pilgub Jabar putaran kedua di Balairung Universitas Indonesia, Senin (14/5/2018).

Sementara calon gubernur nomor urut dua TB Hasanuddin menekankan, ada empat poin yang harus diperhatikan dalam membenahi kerusakan lingkungan di Jawa Barat. “Yang pertama kami akan merehat [lingkungan] yang sudah hancur itu, dan mereklamasi semua daerah yang telah hancur, gundul itu akan kami hijaukan. Dan memperketat pemberian izin, kemudian menegakkan hukum secara tegas kepada siapapun, bahkan kami akan mencabut izin kepada mereka yang bandel karena merusak lingkungan,” ungkap Hasanuddin.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan