BANDUNG – Lembaga survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) mencatat Pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berhasil mengungguli elektabilitas tiga kandidat Paslon lainnya. Survei kedua Instrat dilakukan setelah ketiga Paslon melakukan kampanye selama kurang lebih tiga bulan.
Berdasarkan survei yang dihimpun Instrat, Paslon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi berada diposisi puncak dengan angka 40 persen dan disusul Paslon Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum sebanyak 29 persen. Sementara pada posisi ketiga diisi Paslon Sudrajat-Ahmad Syaikhu dengan raihan 7,7 persen serta Paslon Tubagus Hasanuddin-Anton Charlian dengan angka 4 persen.
Dewan Pakar Instrat, Sidrotun Naim menyebutkan, hasil survei membuktikan publik atau masyarakat sudah mengenal Paslon yang memiliki reputasi baik. Sebab, publik tidak akan memilih kandidat yang memiliki reputasi kurang baik. Namun, kampanye yang masih tersisa satu bulan bisa tetap dimanfaatkan tim sukses dari ketiga kandidat lainnya untuk meningkatkan elektabilitas.
”Persaingan masih ketat karena masih ada 17,7 persen yang belum memutuskan. Ini kesempatan dan tantangan untuk tim sukses khususnya tim sukses Rindu,” kata Naim di Bandung Rabu (9/5).
Dikatakan Naim, penentu meningkatnya elektabilitas Paslon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi dikarenakan Undecided Voters pada survei pertama Januari dan belum memutuskan mencapai angka 45 persen. Sebelumnya, Paslon Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum memimpin dengan 25 persen, sementara Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi 24 persen.
Menurutnya, ketika jumlah Undecided Voters berkurang, artinya sebagian besar pemilih beralih ke Paslon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi. Sehingga, perolehan suara Paslon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi menjadi 40 persen, sedangkan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum naik sekitar 4 persen menjadi 29 persen pada survei kedua.
Lebih lanjut, Naim menjelaskan, peningkatan elektabilitas juga dipengaruhi adanya debat kandidat beberapa waktu lalu. Debat tersebut dinilai mampu membantu publik dalam melihat dan menilai secara langsung elektabilitas kandidat. Selain itu, debat juga menjadi sangat penting untuk menguji kekompakan masing-masing Paslon.
”Berdasarkan analisa setelah debat pertama Rindu unggul dan ini artinya ada sesuatu yang lain di luar faktor debat yang akhirnya keutungan diambil oleh Deddy-Dedi,” kata dia.
Dikatakan Naim, peningkatan elektabilitas Paslon Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi karena ada peran serta kerja Partai Golkar dan Demokrat. Selain itu, Dedi Mulyadi sebagai Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat mampu menggerakkan kader partai, sementara Deddy Mizwar dikenal masyarakat karena kiprahnya di dunia perfilman.