CIAMIS – Dukungan terhadap pasangan calon Gubernur Jawa Barat Nomor Urut Satu, pasangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ullum (Rindu) terus mengalir. Kali ini datang dari kalangan pesantren yang ada di Kabupaten Ciamis.
Pondok Pesantren Miftahul Huda Ustmaniyah Cikole, Desa Cijulang, Kecamatan Cihaurbeuti Kabupaten Ciamis memberikan dukungan penuh terhadap pasangan Rindu. Apalagi Uu merupakan cucu dari Pendiri Pesantren Miftahul Huda Manonjaya.
Dukungan itu disampaikan langsung anak dari Pendiri Pesantren Miftahul Huda Ustmaniyah Almarhum KH Abdurrahman Syadzili yakni KH Jamaludin Rahman dan adiknya KH Jejen Zaenal Alim saat Kang Uu berkunjung ke Pasantren tersebut kemarin (25/4).
Dukungan disampaikan karena Kang Uu merupakan tokoh yang lahir dan besar di pesantren yang memiliki kesamaan dengan pesanan Miftahul Huda Utsmaniyah Cikole. Sehingga secara emosional tidak bisa dipisahkan.
“Alhamdulillah dukungan dari kalangan pesantren terus mengalir kepada kami pasangan Rindu. Ini menjadi Iktibar bahwa kami bagian dari Pesantren,” kata Kang Uu usai bersilaturahmi dengan Ketua Umum Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Huda Ustmaniyah.
Menurut dia ada benang merah yang sulit untuk dipisahkan antara Miftahul Huda Manonjaya dengan Miftahul Huda Ustmaniyah Cikole, baik dari kultur Pesantren dan juga metode pendidikan yang dilakukan di pesantren yakni sama-sama salafiyah tradisional.
Saat libur mengajar di pesantren, KH Jamaludin dua hari dalam seminggu menjalin silaturahmi dengan simpul-simpul alumni Huda untuk menyambung rasa menyampaikan program Rindu.
”Saat libur mengajar di pesantren beliau KH Jamaludin bergerak mendatangi para koordinator alumni untuk ikut memenangkan pasangan Rindu. Alhamdulillah dukungan kepada kami terus mengalir,” kata Bupati Tasikmalay dua periode ini .
KH Jamaludin Rahman juga berpesan kepada Kang Uu agar lebih memprioritaskan pesantren dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan manusia di Jawa Barat, ketika nanti ditakdirkan jadi pimpinan di Jawa Barat.
Pesantren kata Jamaluddin, memiliki andil yang besar dalam membangun generasi bangsa yang unggul dan berkarakter. Metode pendidikan di pesantren memiliki cara yang khas dan unit beda dengan pendidikan yang dilaksanakan di lembah formal. ”Pesantren harus dijadikan salah satu prioritas utama dalam membuat kebijakan yang berkaitan dengan pembangunan manusia di Jawa Barat,” katanya. (*/rie/ign)