E- Commerce untuk Industri Mamin di Pasar Global

BANDUNG – Untuk menghadapi persaingan bisnis industri makanan dan minuman Garuda Food telah menerapkan pasar e-commerce sebagai antisipasi menghadapi ekonomi digital dan pasar bebas.

Managing Director Garuda Food Fransiskus Johny, mengatakan, untuk target penjualan tumbuh diatas 15 persen. Sehingga, dengan menggunakan perkembangan teknologi diharapkan akan terus meningkat.

’’Pergeseran pola konsumsi masyarakat dari konvensional ke online juga menjadi salah satu alasan GarudaFood masuk ke pasar e-commerce,”jelas Jhony dalam sebuah rilisnya yang dikirim ke redaksi Jabar Ekspres belum lama ini.

Dia menilai, saat ini semakin banyak industri makanan dan minuman (mamin) merambah pasar e-commerce. Bahkan, industri ini merupakan satu dari lima sektor percontohan dalam implementasi revolusi industri versi 4.0 di Indonesia.

Dengan begitu, ketika semua proses produksi berjalan melalui internet sebagai penopang utama, peningkatan produktivitas, inovasi, serta efisiensi biaya akan terjadi. Sehingga, Makanan dan Minuman industri nasional harus bersaing di dunia global.

“Bersama Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), kami juga mendorong industri untuk membangun innovation center,” cetus Jhony.

Dari catatan Kemenperin, lanjut dia, kinerja industri mamin setiap tahun cukup tinggi dengan rata-rata di atas pertumbuhan sektor manufaktur. Pada triwulan III tahun 2017, pertumbuhan industri mamin sebesar 9,46 persen atau naik dibanding capaian pada triwulan II/2017 sekitar 7,19 persen.

Dia menambahkan, maraknya e-commerce di Indonesia juga patut diperhatikan oleh para pemasar makanan dan minuman. Tren baru ini, meski masih kecil, diprediksi akan makin berkembang. Di Cina, kontribusi e-commerce sebesar 15 persen dari total perdagangan.

’’Industri Mamin di Indonesia pasti akan siap bersaing di pasar Global,” pungkas Jhony. (a1/rls/rie/yan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan