Pengambilan Pupuk Bersubsidi harus Melalui Kios yang Ditunjuk

LEGONKULON-Sebanyak 478 kartu tani dibagikan di dua desa berbeda di Kecamatan Legonkulon, yaitu Karangmulya dan Bobos, Selasa (3/4). Jika dirinci, sebanyak 302 kartu tani dibagikan kepada petani Desa Bobos. Sisanya, 176 kartu tani dibagikan kepada petani Desa Karang Mulya.

Koordinator Pernyuluh Lapangan Kecamatan Legonkulon, Didi Suhardi mengatakan, kartu tani dibagikan kepada petani yang berhak mendapatkan subsidi. Sementara pupuk bersubsidi tersebut dapat diambil oleh petani di kios resmi yang telah ditunjuk dengan membawa kartu tani dari Bank Mandiri.

Didi mengingatkan para petani agar pengambilan pupuk bersubsidi harus pada kios yang telah ditunjuk. Sebab, salah satu alasanya untuk menghindari penyalahgunaan pengambilan pupuk bersubsidi yang tidak tepat sasaran.

“Tidak bisa misalnya kios yang ditunjuk di Tegal Wurung, dia ambilnya di Legonkulon,” kata Didi.

Didi melanjutkan, program kartu tani diperuntukkan bagi petani yang berhak memperoleh subsidi dari pemerintah. Program kartu tani bertujuan untuk menghindari penyaluran pupuk bersubsidi tidak pada tempatnya atau salah sasaran.

“Sebelum ini kan siapa saja bisa dapat pupuk bersubsidi. Saat pupuk bersubsidi habis, yang kasihan ya petani yang berhak tapi tidak dapat,” ungkapnya.
“Ya syukur-syukur petani nantinya terbiasa menyimpan cadangan yang pada saatnya mulai ‘nyawah’ mereka sudah punya pupuk disana,” tambah Didi.

Sebab, pupuk bersubsidi nantinya hanya tersedia pada kios-kios resmi yang telah ditunjuk oleh dinas terkait dan bekerjasama dengan Bank Mandiri dalam penyalurannya. Didi menambahkan, kios yang berminat menjadi penyalur pupuk bersubsidi harus memiliki surat dari Dinas Pertanian serta syarat-syarat yang dipenuhi oleh kios untuk dapat ditunjuk jadi penyalur.

“Jadi tidak sembarang. Nanti malah disalahgunakan,” timpalnya.

Saat ini, kata Didi, dari sekitar 3.000 lebih petani yang ada di KecamatanLegonkulon, hanya 1.112 petani yang terdata di tahap pertama dan mendapatkan kartu tani.
“Bahkan ada sekitar 80 dari jumlah itu yang belum dapat. Entah belum terupdate disistemnya atau bagaimana, tapi sebetulnya sudah masuk datanya,” ungkap Didi.

Apalagi dengan luas lahan pertanian yang mencapai 2.600 hektare, sampai saat ini yang masuk ke dalam program Kartu Tani tahap satu baru mencapai 1.000 hektare. Didi menyebutkan kendala dalam program Kartu Tani di Kecamatan Legonkulon dikarenakan kesadaran masyarakat dalam mengumpulkan persyaratan dan kelengkapan administrasi serta banyaknya petani guntai.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan