Outbound, Peserta Serap Banyak Ilmu

BANDUNG – Petualangan para alet muda PB Djarum dalam Outbound PB Djarum 2018, berakhir. Kini, mereka bersiap berlatih mengasah kemampuan bertanding bulutangkis setelah dua hari digembleng mental ala mliter di zone 235 Outdoor Training Centre Cikole Lembang.

Pelatih tunggal putra usia13 Engga Setiawan mengatakan, kegiatan tersebut merupakan penempaan karakter pada para atlet muda PB Djarum. Kegiatan yang bukan kali pertama dilaksanakan karena sebelumnya 2011 lalu para atlet itu melakukan kegiatan serupadi tempat yang sama.

”Ya sama seperti waktu itu (tahun 2011). Di sini karakter pertama yang digodok. Ke­mudian kedisiplinan yang semoga bisa berimbas di da­lam dan di luar lapangan,” kata Engga Setiawan pada Jabar Ekspres kemarin (27/2).

Lanjut Engga, dari evalusasi yang sudah dijalankan selama dua hari ini. Dia melihat anak didiknya sudah mulai mengerti tetang bagaimana mengikuti intruksi, dan lebih mandiri dari sebelumnya yang tidak mau keluar dari zona nyaman mereka.

”Saya lihat sih bagus sekali untuk mereka jadi lebih mengerti lagi. Sebelumnya mereka merasa zona nyaman, di mana semuanya tercukupi dantersedia. Ketika di sini mereka merasa sesuatu yang berbeda. Nah di situ saya berharap se­kembalinya dari sini mereka memiliki karakter lebih dan lebih kuat lagi tidak manja, disiplin lebih bertanggungjawab. Jadi efeknya nanti ke lapangan lebih bagus lebih bertanggung jawab. Sebelumnya kalau kita kasih instruksi pun mereka susah untuk mengerti dan su­sah untuk menjalankan, dan bagi mereka itu sudah berat padahal ada yang lebih berat disini,” katanya.

Dari program yang dijalankandi kegiatan ini, kata dia ada beberapa kebijakan yang akan diterapkan setelah mereka kembali ke asrama (Kudus). Seperti penerapan punishment saat tidak mengikuti aturan yang sudah diterapkan. Sebab kata dia, mereka masih sering melangar aturan yang sudah diterapkan dan manja.

”Ada beberapa kebijakan yang kemarin saya lihat bagus juga, untuk diterapkan di as­rama. Seperti ketika mereka tidak mendengarkan instruk­si, kita langsung tindak. Con­tohnya push up. Di sana (asrama, Red.) mungkin akan sama atau diganti variasi dengan apa,”jelasnya.

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan